Minggu, 16 Februari 2014

one day ONE POST


Hari ini adalah tanggal 16 Februari dan ini adalah postingan ke 16 di bulan Februari. Lalu apa hubungannya? Ga ada. Lagian siapa yang bilang ada hubungannya. Emangnya harus berhubungan. Otak Anda memang dedesain untuk mengasumsikan dua kalimat yang dihubungkan dengan kata sambung 'dan' ada hubungannya dan kelinci itu larinya cepat.

Dan hubungannya adalah berarti hari ini di bulan Februari saya sudah memposting rata-rata satu post di blog ini setiap hari. Semoga untuk kedepannya selalu bisa diipertahankan. Saya tidak tahu ada orang yang langganan baca blog ini atau ga, kalau ada kasian orang itu ga punya kerjaan lain.


Dan saya dzalim kalau lama tidak memposting blog sementara orang itu, yang kalaupun ada, nunggu-nunggu blog ini diupdate. Dan bertanya-tanya apa lagi hal ga berguna yang diposting di blog ini. Jangankan para pembaca, saya sendiri aja tidak tahu mau posting apa besok. Apakah ingin menulis tentang kehidupan, tentang kebijaksanaan, tentang keluarga, tentang pekerjaan atau yang paling sering tentang ocehan-ocehan internal yang absurd. Entahlah, just stay tune and dont regret. There much more to read about... I hope.

damn I hate SINETRON

Gue suka bingung kalau ditanya apa acara TV favorit, karena memang ga ada satu acara khusus favorit gue sejak serial Friends berhenti tayang di RCTI. Tapi kalau ada yang tanya apa acara TV yang paling gue ga suka dengan yakin seyakin yakinnya gue akan jawab : Sinetron, dan YKS, dan film naga di Indosiar, dan acara hipnotis-hipnotisan ga jelas. Kayanya dengernya aja udah jijik, denger suaranya udah getel kuping, liat  acaranya kaya orang penakut liat Suzanna di film beranak dalam kubur, secepat mungkin langsung cari channel lain.

Bisa-bisanya ada orang bikin acara ga mutu banget kaya sinetron ga mutu sampe seribu episode itu. Dan yang ga habis pikir, kebanyakan penduduk Indonesia yang hidupnya gue yakin biasa-biasa aja pada suka sama ntuh sinetron. Dan ini nih yang paling bikin gue kesel.... Istri gue suka nonton sinetron. Damn! And I can't do nothing about it.

Istri gue tipe orang yang penurut, kalo dia mau keluar rumah walau cuma ke pasar pasti izin dulu sama gue. Dan kalau gue ga izinin dia ga bakal berangkat, walau persediaan cabe sama bawang di rumah dah menipis. Tapi kalau soal urusan nonton sinetron ada aja dalihnya kalau gue larang. Yang paling sering jadi dalih adalah 'Bunda kan cuma mau mencontoh kemesraan antara Rumana dan Robby, coba rumah tangga kita bisa mesra kaya gitu.' One word for you... Lebaaaayyy! Of course I said it only on my mind.


Di 2014 ini ada ga calon presiden yang berani berjanji untuk menghapuskan sinetron dari tayangan TV di bumi pertiwi ini. Gue rasa kalau ada presiden yang berani untuk melarang semua stasiun TV menayangkan sinetron dan acara-acara alay ga jelas itu, tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia akan otomatis naik sebesar 70%. Dan pastinya rumah tangga gue bisa jadi lebih harmonis.

pasanganku bikin KESAL


Pernahkah suatu pagi Anda bangun dan tiba-tiba terlintas seseorang di pikiran Anda. Seseorang yang membuat Anda kesal tadi malam sebelum anda tidur dan Anda berharap pada diri sendiri 'Seandainya saya tidak bertemu dengan orang itu hari ini!'. Lalu tiba-tiba pasangan Anda masuk ke kamar dan harapan itu sirna. Hehe... Just kidding. Yang mau saya katakan adalah, kita yang telah menikah ini pasti pernah dibuat jengkel oleh istri, atau dibuat kesal oleh suami. Yang biasanya kejengkelan atau kekesalan itu berhubungan dengan hal-hal yang nampaknya sepele, tidak prinsipil.

Di awal-awal pernikahan, istri saya pernah kesal karena saya katanya selalu lupa menutup rapat pintu kulkas ( padahal menurut saya tidak selalu ) . Dan saya merasa jengkel karena, bukannya dia membantu menutup kulkas malah memerintah ( atau kalimat biasa yang diintonasikan seperti kalimat perintah ) saya untuk menutup pintu kulkas. Padahal jarak dia ke kulkas hanya satu langkah, sedang saya sudah tiduran santai di depan TV. Kenapa sih ga ditutupin sekalian? Kenapa sih harus nyuruh saya? Emang dengan kata-kata kulkas itu bisa nutup sendiri? Seolah olah dia lebih peduli kalau isi dalam kulkas basi daripada hati saya yang kesal dibuatnya.

Bukannya pasangan itu sifatnya saling melengkapi. Kalau saya punya kekeliruan apa salahnya pasangan yang melengkapi. Kalau mengingat-ingat kejadian itu lagi kadang lucu kadang masih kesal. Selanjutnya masalah itu selesai seiring dengan waktu. Entah karena saya yang mulai bisa ingat menutup pintu kulkas dengan rapat, atau dia yang mulai bisa memaklumi keteledoran saya yang satu itu. Atau karena ada topik perselisihan baru yang lebih menarik.

Sekarangpun masih ada saja hal-hal kecil yang membuat kami jengkel satu sama lain. Seperti FTV yang ceritanya beda-beda namun pada intinya jalan ceritanya itu-itu aja, orang kaya yang jatuh cinta pada orang biasa dan kisah cinta mereka terhalang ini itu yang pada akhirnya mereka tetap bersatu. Alright enough, I'm sick just to talk about FTV. Jadi kalau sekarang, saya yang dibuat kesel oleh istri. Entah sengaja atau tidak, sering ketika saya mulai melakukan aktivitas sesuatu seperti baru saja mulai baca buku, baru duduk, baru mulai nonton, baru buka laptop. Istri saya minta tolong melakukan sesuatu, entah itu minta diambilkan hape, minta dibuatkan teh manis, minta nyalain kipas angin ... etc. My God, can't you just stand and do it yourself. Can't you see me JUST ABOUT DOING SOMETHING. Why not you ask for help when I'm NOT ABOUT DOING SOMETHING. Why your timing often so damnly precise to make me fed up. Piuuuhhh, kesel sih, tapi yaudahlah namanya juga pasagan. Kesel sih, tapi yaudahlah jangan disimpen lama-lama keselnya. Kesel sih, tapi coba diomongin aja.


Itulah luar biasanya bagaimana Allah menguji kesabaran kita dalam kehidupan sehari-hari.

Got 30

Hari ini gue berulang tahun yang ke 30. Sudah kepala tiga, bukan dua puluhan lagi, kalau kemarin masih bisa ngaku umur dua puluhan, walaupun 29 tapi judulnya masih dua puluhan. Tapi sekarang sudah 30, iya 30, sepertinya masih ga percaya sekarang umur gue udah 30 tahun. kayanya masih kemarin lulus SMA, umur 17 tahun, ga kerasa 13 tahun terlewat sejak saat itu. Ga kerasa? Emang loe kemana aja sampe sekarang umur 30 ga kerasa!

Well, pastinya banyak yang terjadi sejak usia 17 tahun sampai dengan sekarang usia 30 tahun. Mengapa usia 17 tahun yang dijadiin patokan? Karena di usia segitu saya baru mengenal dunia, maksudnya dunia yang penuh dengan warna-warni, pahit-manis, sukses-gagal, hitam-putih, bukan empat mata, tonight show....loh kok malah jadi kesini. Anyway, sampai dengan usia 17 tahun yang gue tahu hanya sekolah dan sekolah, dan pulang ke rumah tentunya. Pergi ke mall dalam setahun aja bisa dihitung dengan hitungan jari, sebelah tangan, minus jempol, maklum anak kampung dan waktu itu mall di Bekasi masih satu. Usia 17 tahun gue mulai jatuh cinta, mulai sering ke mall, mulai ikut ekskul, mulai ke Jakarta (tanpa orang tua), dan yang terpenting mulai kuliah. Sejak saat itu kehidupan mulai menunjukkan bentuknya.


Dan saat ini, di usia 30, kehidupan memang belum menunjukkan sepenuhnya wujud aslinya. Namun setidaknya gue udah tahu dan memahami kehidupan jauh lebih dewasa dibanding 13 tahun lalu. Banyak hal lebih baik dibanding 13 tahun lalu, banyak hal-hal baru yang saya lakukan, banyak tempat-tempat baru yang saya kunjungi, film yang telah ditonton dan buku yang telah dibaca tak terhitung banyaknya. Sudah selayaknya gue bersyukur dan tidak terlalu memanding-bandingkan.

not LIFE as usual

Di film wolf of wallstreet ada dialog yang artinya kurang lebih seperti ini : 'Kantormu tidak normal dibanding dengan kantor biasa, 'lalu Di Caprio berkata', 'yah, lagi pula siapa yang mau jadi orang biasa'. Cuma sebaris dialog namun mengena. Yah sangat mengena sekali. Kebanyakan orang mungkin sangat berharap bahkan bercita-cita untuk menjalani hidup yang biasa: lahir, sekolah, kuliah, kerja, menikah, punya anak, menjalani rutinitas yang sama setiap hari, setiap bulan, dan hampir setiap tahun, lalu pensiun. Orang-orang yang menjalani kehidupan yang biasa khawatir, atau tidak punya waktu, atau tidak punya uang untuk mengunjungi tempat-tempat yang baru. Sekarang coba hitung berapa tempat baru yang Anda kunjungi dalam setahun terakhir, berapa jumlahnya? jika masih kurang dari dua puluh berarti Anda masih menjalani hidup yang biasa-biasa saja. Kebanyakan hari dalam setahun Anda habiskan hanya ke dua tempat yang sama, yang itu-itu saja. Rumah dan kantor; sampai-sampai dunia rasanya hanya selebar perjalanan rumah - kantor, ya kan! Dunia yang kita pelajari ketika SD di pelajaran geografi tidaklah hanya seluas perjalanan rumah - kantor. Dunia itu terdiriri dari tujuh samudra dan lima benua. Berapa benua yang pernah kita kunjungi, berapa negara yang pernah kita singgahi, berapa kota yang pernah kita datangi?


Keputusan untuk menjalani kehidupan yang biasa atau yang tidak biasa (luar biasa) adalah keputusan masing-masing orang. Tidak ada yang bisa memaksa kita untuk menjalani salah satunya, sepenuhnya adalah keputusan kita sendiri. Dunia butuh kedua jenis orang tersebut, yang biasa dan yang luar biasa. Jika yang ingin Anda dapatkan adalah kehidupan yang sama dari hari ke hari, rasa aman, kepastian, status quo maka kehidupan biasa adalah untuk Anda. Jika yang ingin Anda cari dalam hidup adalah petualangan, hal-hal baru, passion, maka kehidupan biasa adalah bukan sama sekali untuk Anda. Jika masih merasa terjebak dalam kehidupan yang biasa, Anda mesti  menancapkan niat kuat-kuat, berusaha semaksimal mungkin untuk keluar dari rutinitas. Atau paling tidak menambahkan petualangan-petualangan kecil di sela-sela rutinitas, mengunjungi tempat-tempat baru di akhir pekan. Atau berusaha mencari pekerjaan lain yang lebih 'tidak biasa'.

creating positive ANCHOR

Ada yang tau anchor itu apa? Secara harfiah anchor berarti jangkar. Dalam Neuro Linguistic Programming (NLP), anchor adalah sesuatu hal yang bisa berupa kata-kata, gambar, tempat, gerak tubuh, aroma, rasa dan hal lain yang dapat ditangkap panca indra yang secara otomatis bisa memicu kondisi emosi tertentu seperti gembira, berani, bahagia, tenang bahkan juga emosi negatif seperti takut, cemas atau marah. Bagi sebagian orang, melihat kecoa adalah Anchor untuk rasa takut. Jika disingkat dalam satu kata anchor adalah pemicu, trigger.

 Anchor itu seperti kita punya tombol di tubuh, dan ketika kita kita ingin lebih pede kita tekan tombol tertentu. Ketika kita ingin tenang kita menekan tombol yang lain. 'Menekan tombol' disini bisa dilakukan dengan kombinasi gerakan tertentu yang unik, atau dengan kata-kata, atau gabungan keduanya, atau hal lain yang unik.

Bayangkan jika kita dapat mengatur state kita, kondisi emosional kita secara otomatis dengan gerakan sederhana. Sesederhana menekan tombol untuk menjalankan program tertentu di komputer. Tentunya anchor-anchor yang ingin kita tanamkan secara pribadi adalah anchor yang positif. Saya baru beberapa hari mengikuti pelatihan NLP dan merasa perlu untuk membangun anchor-anchor positif tersebut, antara lain :
  • Bahagia
  • Berani / pede
  • Ketenangan batin
  • Gembira / lucu
  • Hubungan batin dengan Allah
  • Kreativitas
  • Meningkatkan level energi
  • Belajar itu menyenangkan


Saya masih belum bisa memutuskan akan seperti apa gesture yang cocok dan sreg untuk masing-masing anchor tersebut. Intinya, untuk menciptakan anchor sebenarnya cukup mudah. Tinggal kita munculkan perasaan, emosi, pikiran kita ketika berada dalam state yang kita inginkan. Ketika state tersebut sampai atau mendekati puncak maka langsung kita buat gerakan yang akan kita jadikan anchor. Semoga berguna untuk para pembaca dan diri saya pribadi. Let's creating POSITIVE ANCHOR.

30 and ACHIEVE little

Dalam beberapa hari ke depan bisa jadi sesuatu yang aku khawatirkan terjadi, yaitu berumur 30 dan belum mencapai apa-apa. Tapi tunggu dulu, apakah hidup itu semata-mata hanya untuk mencapai sesuatu, untuk memiliki sesuatu yang pada hakikatnya kita sebagai manusia tidak memiliki apa-apa kecuali semua itu titipan yang suatu saat akan dikembalikan. Ya jadi sebenarnya tidak perlu untuk khawatir. Jalani dan ambil hikmahnya saja.

Akhirnya usia 30 itu datang juga, Alhamdulillah saya masih bisa merasakan bagaimana rasanya umur 30. Jika saya tidak bisa merasakan umur 30 berarti saya tidak ada di dunia ini lagi. Jadi kesimpulannya, usia berapapun yang Anda miliki bersyukurlah karena Anda masih bisa merasakan umur tersebut. Dan selagi Anda masih bisa merasakan nafas Anda, masih ada sesuatu yang bisa Anda perbuat untuk hidup Anda.

Sekarang usia 30 itu sudah lewat, 30 tahun lewat beberapa hari. Dan target perubahan yang dulu pernah dicita-citakan                                                                                                                                                                              sebagian besar belum terwujud. Ketika usia saya sudah 30, saya akan menjadi ini, saya akan memiliki itu. Meski begitu saya bersyukur atas hal-hal baik yang telah dicapai, terjadi dan dimiliki hingga saat ini. Hal-hal lain yang belum terjadi itu bukanlah sebuah kegagalan. Hanya umpan balik mengenai bagaimana saya mencapai target selanjutnya di usia 40.


Menjadi lebih bijak, lebih banyak petualangan, lebih banyak memberi, lebih bermanfaat, lebih sejahtera dan menjalani hidup dengan epenuhnya.

kantor NERAKA

Pernahkah Anda bangun tidur di hari senin dan berkata pada diri Anda sendiri: 'malesnya berangkat kerja'; 'coba ini masih hari libur'; 'coba hari ini ujan deres, cuaca buruk, banjir jadi gue punya alasan buat ga berangkat kerja'. Atau mencari-cari alasan lain untuk tidak masuk kerja. Itu salah satu tanda bahwa pekerjaan yang sekarang bukan pekerjaan yang benar-benar sesuai passion Anda. Atau, ada bagian-bagian dari pekerjaan yang ingin Anda hindari. Untuk alasan yang pertama beralih pekerjaan adalah ide yang bagus. Untuk alasan yang kedua sebaiknya Anda hadapi apapun itu yang membuat Anda menghindari pekerjaan. Bisa itu atasan, bawahan, rekan kerja, mitra kerja, pelanggan, beban pekerjaan yang berat, deadline atau apapun itu. Pada intinya Anda masih bisa menerima pekerjaan Anda yang sekarang, hanya saja Anda tidak suka bagian-bagian tertentu dari pekerjaan tersebut. Bagian-bagian tersebut ada yang bisa secara fisik dipisahkan, seperti memutasi bawahan yang menyebalkan, mendelegasikan tugas yang membosankan, menolak mitra kerja yang tidak kooperatif, dll. Dan ada bagian-bagian yang tidak bisa di hilangkan, seperti atasan yang bossy,  beban kerja yang tidak bisa dihindarkan, pelanggan yang harus dilayani. Untuk bagian-bagian yang tidak bisa dihindarkan tersebut, terima sajalah dengan keikhlasan karena memang begitu adanya. 'Lawan' dengan sikap terbaik yang kita bisa. Dan jika sudah tidak tertahankan lagi seperti neraka, sebaiknya Anda segera menyusun escape plan, rencana untuk keluar dari pekerjaan yang sekarang dan mencari pekerjaan yang lebih manusiawi menurut ukuran Anda. Pekerjaan dimana Anda dengan senang hati bangun tidur di senin pagi, siap-siap berangkat kerja dan bersinar.


Ada ungkapan you create your own hell, mungkin ada benarnya. Jika kita menghadapi sesuatu yang tidak kita sukai mengapa kita tidak mengubahnya, atau paling tidak mencari kondisi lain yang lebih bersuasana surga daripada yang terasa seperti neraka. Jika hidup ini bisa menyenangkan, mengapa harus menyusahkan.

Sabtu, 01 Februari 2014

MUSYAWARAH tubuh

Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti sesi hypnoterapy. Permasalahan utama yang saya miliki adalah banyak target dan rencana yang saya canangkan untuk diri sendiri selalu berhenti di tengah jalan, kebanyakan karena di sabotese oleh diri sendiri. Melalui sesi hypnoteraphy yang dibimbing oleh bapak Rahmadsyah, saya diterapi menggunakan metode part integration. Yaitu metode untuk mengungkap apakah ada konflik dari bagian-bagian tubuh saya yang mengakibatkan sabotase diri, kemudian bagian-bagian yang bertentangan itu disatukan oleh satu kepentingan yang sama. Jadi begini kesimpulannya :

Setelah diungkapkan melalui sesi hypnoterapi ternyata ada empat bagian dari tubuh saya yang kepentingannya saling bertentangan.
Pertama, bagian yang ingin santai dan tidak mau susah, yang dalam hal ini diwakili oleh perut dan mata. Bagian ini kalau diibaratkn manusia adalah manusia yang pemalas.
Kedua, bagian yang ingin mencapai sesuatu yang hebat, sesuatu yang besar, yang dalam hal ini diwakili oleh kepala. Bagian ini kalau diibaratkan manusia adalah manusia yang ambisius
Ketiga, bagian yang menginginkan keseimbangan din menjadi penengah antara kedua bagian tubuh diatas yang seringkali berkonflik, yang dalam hal ini diwakili oleh tangan kanan. Bagian ini kalau diibaratkan manusia adalah manusia yang mendambakan ketenangan
Keempat, bagian yang memegang teguh kebenaran dan kejujuran, yang dalam hal ini diwakili oleh jantung. Bagian ini kalau diibaratkan manusia adalah manusia yang religius.

Pengaruh keempat bagian tersebut berbeda-beda dalam diri. Terkadang satu bagian mendominasi, terkadang bagian lain mendominasi. Karenanya saya merasa perilaku yang tidak konsisten. Terkadang penuh semangat pantang menyerah, terkadang malas dan lesu, terkadang hanya ingin menyendiri dan ketenangan. Ternyata dalam diri kita ada bagian-bagian yang semestinya bekerjasama untuk mencapai satu tujuan. Jangan sampai masing-masing bagian punya kepentingan masing-masing, inilah yang sering disebut sabotase diri.


Untuk itu perlu melibatkan seluruh anggota tubuh untuk bermusyawarah mengenai apa yang ingin dicapai dan bagaimana mencapainya. Sehingga apapun keputusan yang diambil merupakan tanggung jawab bersama, serta seluruh bagian mendukung sepenuhnya.

what is NEO NLP?

Saya sudah dua tahun lebih ingin ikut pelatihan NLP practitioner. Setelah browsing-browsing di internet ternyata dapat saya simpulkan ada dua jenis pelatihan NLP Practitioner di Indonesia. Yang satu pelatihan NLP Practitioner yang dapat sertifikat internasional, berlangsung selama kurang lebih 7 hari dan biayanya lebih dari 10 juta per sesi pelatihan. Yang kedua pelatihan Neo NLP Practitioner, mendapat sertifikat NNLP ( Neo NLP ), berlangsung selama dua hari dan biaya pelatihannya tidak lebih dari tiga juta rupiah. Untuk selanjutnya dalam artikel ini saya menyebutnya dengan NLP dan NNLP.  Bedanya apa antara kedua jenis training tersebut?

Dari yang saya tahu perbedaannya adalah ( selain yang tersebut diatas ) :
  1. NLP Practitioner mendapat sertifikat dengan lingkup internasional dan NNLP Practioner mendapat sertifikat dengan lingkup nasional. Jadi jika kita ikut pelatihan NNLP Practitioner dan ingin melanjutkan pelatihan ke NLP Master Practitioner di luar negri kemungkinan tidak bisa.
  2. Materi yang diajarkan di NLP dan NNLP sebenarnya sama. Sama-sama NLP yang sumbernya dari Richard Bandler dan John Grinder. Mempunyai pillar, presupposition dan teknik yang sama dengan NLP manapun di dunia ini. Yang membedakannya adalah prakteknya. Jika dalam NLP materi yang sama dipraktekkan berulang kali, dalam NNLP karena dipadatkan satu materi hanya satu kali praktek. Namun filosofi dan makna dari NLP itu sendiri tetap disampaikan dalam NNLP. Karena yang paling penting dari NLP bukanlah praktek simulasi saat pelatihan, namun yang lebih penting praktek setelah pelatihan di dunia nyata.
  3. Peserta dalam NNLP dibatasi maksimal sepuluh orang untuk lebih menunjang keefektifan pelatihan dalam waktu yang singkat. Sementara dalam satu kelas NLP bisa dua puluh orang.
 Setahu saya itu perbedaan antara kedua jenis training NLP. Karena yang saya ikuti sekarang adalah NNLP dan menurut praktisinya NNLP lahir dikarenakan praktisi-praktisi NLP di Indonesia merasa NLP ini adalah ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia namun akses terhadap ilmu tersebut masih mahal dan sulit. Jadi para praktisi itu ingin mengusahakan agar NLP ini lebih bisa disebarluaskan ke lebih banyak orang. Lebih mudah dan murah untuk dipelajari. Tidak perlu waktu dan biaya yang besar. Maka muncullah training Neo NLP. Keputusan untuk mengikuti training NLP yang mana sepenuhnya adalah keputusan masing-masing pribadi. Silakan. 

COMIC 8 movie experience

I think this is the most anticipated movie for this year, at least in my own version. And after I watch it at 30 January 2014 at Atrium XXI, it prove to be absolutely right. Comic 8 is damn hillarious. Ok, write in english may make me seem cooler... but not every reader know the meaning. Can't you write ini Indonesian please...

Ok deh kalo begitu cyiinn.... Jadi film yang dibintangi oleh bintang-bintang stand up comedy ini yaitu ... ( ga usah disebutin ya, coba aja cari di google) dan bercerita tentang... ( lagi-lagi ga usah di ceritain apa ceritanya, bisa search aja di situsnya 21). Sungguh sungguh dan sangat sangat tidak mengecewakan. Heavily reccomended buat pecinta komedi, apalagi pecinta stand up comedy. Itu kaya lo nonton stand up comedy hampir 2 jam nonstop, kebayang ga sih sakitnya perut sama mulut ketawa terus. Sampe-sampe pas nonton gue sempet nunggu-nungguin adegan-adegan yang ga lucunya semata-mata biar mulut sama perut gue bisa istirahat sejenak. Dari sisi komedi film ini top abis, kompor gas. Semua komik memiliki kontribusi masing-masing dalam memancing kelucuan. Dan hebatnya film ini tidak semata-mata hanya menjual sisi komedinya saja, tapi juga menjual sisi ceritanya yang mengandung twist yang tidak bisa ditebak.

Dan dari sisi minusnya, which almost every film has it, ini mungkin yang harus diperbaiki dari kebanyakan film-film Indonesia. Although tidak semuanya. Ada adegan-adegan yang tidak pantas ditonton anak kecil, adegan-adegan yang terlalu berlebihan mempertontonkan aurat wanita ( dan pria ), .adegan yang sebenarnya 18+ dan tidak bagus dilihat dari sudut pandang moral malah menjadi bahan tertawaan. Seperti ada adegan pas wanita yang panik karena jadi sandera perampokan malah buka baju, adegan Nikita Mirzani yang boobsnya terguncang karena menembak. Kemudian adegan yang mempertontonkan kemewahan, mobil mewah, rumah mewah. Rakyat Indonesia sudah muak dengan acara pamer kemewahan di layar berita. Jangan ditambah-tambahkan dengan pamer kemewahan di layar bioskop. Adegan-adegan seperti itu justru menurut saya menurunkan mutu film, walaupun justru menambah rating. Tapi haruskah mengorbankan mutu film dan moral bangsa hanya atas nama rating dan uang? Mereka-mereka yang harus menjawab.


Dari adegan yang tidak perlu itu tadi, saya yang tadinya mau mengajak anak nonton film komedi yang berkualitas jadinya hanya nonton sendirian di bioskop. Padahal tertawa sama-sama itu lebih seru dan menambah keakraban dibanding tertawa sendiri-sendiri.... apalagi sendirian di pinggir jalan.

kebijaksanaan LAUT

Tak semua orang punya kesempatan untuk bekerja di tempat yang memungkinkannya untuk duduk di tepi laut setiap sore. Dan tidak semua orang yang punya kesemppatan tersebut menggunakannya dan menikmatinya. Saya adalah orang yang beruntung itu. Setiap sore, selepas kerja, mengunjungi laut, menikmati halusnya hembusan angin laut, mendengarkan merdunya suara ombak, melihat betapa lurusnya cakrawala. Sambil mengistirahatkan pikiran yang seharian berpikir, merenung, mengevaluasi, menulis dan yang terpenting dari itu semua... melihat dan mendengar. Setiap makhluk butuh untuk didengarkan, tidak cuma manusia, alam pun butuh untuk didengarkan. Walaupun yang lebih banyak manfaat dari mendengarkan alam adalah manusia itu sendiri. Namun entah mengapa kebanyakan manusia enggan menyisihkan waktunya barang sebentar untuk mendengarkan alam disekitarnya. Entah karena merasa lebih tinggi dari makhluk lainnya, atau terlalu sibuk!

Salah satu alasan saya suka sekali duduk di tepi laut adalah saya merasa laut memiliki segudang kebijaksanaan yang siap dibagikan kepada manusia, hanya dengan satu syarat... manusia siap untuk mendengarkan. Hanya itu syaratnya, tanpa peduli manusia itu kaya atau miskin, ustadz atau pendosa, muda atau tua, pemenang atau pencundang. Laut tidak memandang itu semua, laut hanya tahu satu kata, yaitu manusia. Siapapun yang bersedia mendengarkannya akan diberinya kebijaksanaan yang sudah ada sejak bumi ini diciptakan, kebijaksanaan yang menghubungkan lima benua, kebijaksanaan yang luas dan dalam layaknnya samudra.


Dan alasan paling utama saya menyukai laut adalah karena saya jatuh cinta padanya. Karena ia ada disaat saya tidak merasa punya siapa-siapa. Sembilan tahun lalu, ketika takdir mengajarkan saya untuk hidup mandiri secara finansial dan emosional. Laut hadir untuk menenangkan hati saya, laut hadir untuk mengatakan bahwa saya tidak pernah sendirian dan jangan sampai saya merasa sendirian. Laut tetap bersikap ramah ketika saya sempat meninggalkannya selama beberapa tahun. Dan di hari ketika saya jatuh cinta pada laut, saya tidak perlu alasan untuk menjelaskan mengapa saya cinta pada laut. I love sea, just it . Cause love don't need a reason. 

quote from ALEPH

Berikut adalah kutipan dari novel berjudul Aleph dari Paulo Coelho :

Pergi dan taklukkan kembali kerajaanmu yang mulai tercemar oleh rutinitas.

Kau harus pergi agar bisa kembali ke masa sekarang.

Kau mulai sadar bahwa jauh di bawah alam bawah sadarmu ada seseoraang yang jauh lebih menarik, penuh petualangan dan lebih terbuka pada dunia serta pengalaman-pengalaman baru.

Kehidupan adalah kereta api, bukan stasiun.

Segala sesuatu yang pernah dan akan kau alami berada pada saat ini.

Pahamilah apa yang terjadi dalam dirimu dan kau akan memahami apa yang terjadi dalam diri semua orang lain.

Aku tidak ingin pergi karena aku tidak tahu kemana aku harus pergi.

Saat perasaan tidak puas itu menetap, itu berarti perasaan itu ditempatkan oleh Tuhan karena satu alasan saja: kau perlu mengubah segalanya dan maju.

Setiap kali aku menolak mengikuti takdirku, hal yang luar biasa sulit untuk dihadapi akan terjadi dalam hidupku.

Saat menghadapi kehilangan dalam bentuk apa pun, tidak ada gunanya berusaha memperbaiki apa yang sudah terjadi; lebih baik memanfaatkan celah besar yang terbuka di depan kita dan mengisinya dengan hal yang baru.

Kita selalu mengartikan sesuatu sesuai dengan apa yang kita inginkan dan bukan sebagaimana mereka sesungguhnya.

Semua orang menyumbangkan satu kata, satu kalimat, satu gambar, namun pada akhirnya semuanya masuk akal: kebahagiaan satu orang menjadi sukacita untuk semua.

Orang bilang, sesaat sebelum maut menjemput, masing-masing dari kita memahami alasan keberadaan kita yang sebenarnya, dan dari momen itu, surga atau neraka lahir.

Neraka adalah saat kita menoleh ke belakang dalam waktu dan menyadari bahwa kita telah membuang kesempatan untuk menhargai mukjizat kehidupan. Surga adalah ketika kita mampu berkata: Aku membuat banyak kesalahan, tapi aku bukan pengecut. Aku menjalani hidupku dan melakukan apa yang perlu kulakukan.

Itukah yang kucari? Kehidupan tanpa tantangan?

Tidak ada kehidupan yang lengkap tanpa sentuhan kegilaan.

Kejahatan apa pun bukan sepenuhnya tanggung jawab si pelaku, melainkan tnggung jawab seua orang yang menciptakan kondisi-kondisi sehingga tindak kejahatan itu dapat terjadi.

Tak seorang pun menjadi nabi di daerahnya sendiri.

Dalam hutan berisi seratus ribu pohon, tidak ada dua daun yang sama.

Tindakan-tindakan kecil sehari-hari inilah yang membawa kita semakin dekat pada Tuhan, sepanjang aku bisa menghargai setiap tindakan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Tinggalkanlah kehidupanmu yang nyaman dan pergilah mencari kerajaanmu.

Hidup berarti mengalami berbagai hal, bukan hanya duduk-duduk dan memikirkan makna hidup.

Waktu bukanlah pita kaset yang bisa digulung atau diputar kebelakangg.

Jangan pikirkan apa yang akan kauceritakan pada orang-orang nanti. Waktunya kini dan sekarang. Manfaatkan sebaik-baiknya.

Satu-satunya hal yang bisa kita capai dengan membalas dendam adalah membuat diri kita sama dengan musuh-musuh kita, sementara dengan memaafkan menunjukkan kebijaksanaan dan kecerdasan.

Kalau kau menghabiskan terlalu banyak waktu berusaha mencari tahu kebaikan atau keburukan orang lain, kau akan melupakan jiwamu sendiri dan akhirnya kelelahan serta dikalahkan oleh energi yang kauhabiskan untuk menghakimi orang lain.

Kalau ingin melihat pelangi, kau harus belajar menyukai hujan.

Apa kau percaya pada dunia spiritual, semesta paralel, dimana waktu dan tempat abadi dan selalu berada pada momen kini.

Apa yang kau butuhkan untuk bisa menuis? Mencintai. Seperti kau mencintai istrimu.

Para pemimpi tidak pernah bisa dijinakkan.

Siapa pun yang mengenal Tuhan tidak dapat menggambarkan-Nya. Siapa pun yang dapat menggambarkan Tuhan tidak mengenal-Nya.

Mungkinkah kita memasang cinta dan membuatnya tetap tidak berubah dalam waktu


setiap buku adalah PETUALANGAN

Petualangan bukan melulu soal raga. Bukan cuma soal tubuh kita yang mengunjungi tempat-tempat baru yang belum dikunjungi. Bukan hanya badan kita yang melakukan hal-hal baru.

Petualangan juga soal pikiran. Jika pikiran ini mampu mengembara ke pemikiran-pemikiran yang selama ini belum terpikirkan itu adalah petualangan. Jika pikiran ini mendapat informasi dan wawasan baru yang belum pernah didapat itu juga sebuah petualangan. Jika pikiran ini dapat mengakses dunia-dunia selain dunia yang selama ini diketahui justru itulah petualangan yang sebenarnya.


Dari sudut pandang ini. Membaca buku yang bagus adalah sebuah petualangan yang mengasyikkan. Kita menjadi berpikir dan mengetahui atas sesuatu yang belum kita ketahui sebelumnya. Kita menjadi terbuka terhadap dunia selain dunia yang kita ketahui saat ini. Kita terbang ke dunia baru dengan membaca.

menuju puncak KESUKSESAN

Saya sampaikan kepada terapis yang mengobati saya bahwa selama ini saya merasa sendirian dalam mencapai target. Seperti pendaki yang mendaki gunung sendiran, ketika puncak gunung tertutup kabut, atau hujan lebat turun tak ada seorang pun yang memberi semangat, seseorang yang mampu meyakinkan bahwa puncak itu masih disana menunggumu, tidak ada seseorang yang berkata bahwa kabut pasti hilang. Saya merasa seorang diri mencapai puncak gunung, dan ketika puncak gunung tak lagi terlihat, dorongan untuk turun dari pendakian timbul, dan tak ada seorang pun disana mencegah saya untuk menghentikan pendakian.

Setelah sesi hypnoterapi saya menyadari bahwa saya tidak sendiri, ada bagian-bagian dari tubuh saya yang juga ikut mencapai puncak. Kesalahan saya selama ini adalah menganggap mereka tidak ada, mengaggap mereka benda mati yang ikut kemana saja saya melangkah. Ternyata,  'mereka': bagian-bagian tubuh saya yang mewakili bagian-bagian dari alam bawah sadar saya, merekalah teman-teman sependakian saya. Teman-teman yang pendapatnya harus didengar, teman-teman yang keperluannya harus dimengerti, teman-teman yang dapat membantu atau menghambat pendakian saya.


Saya sekarang tidak merasa sendiri lagi menuju puncak kesuksesan.

100% chance of SUCCESS

Setelah sesi hypnoterapi saya bertanya kepada sang terapist, pa Rahmadsyah, Pa bagaimana caranya supaya target, rencana dan program yang saya jalankan tidak berhenti di tengah jalan karena disabotase diri sendiri? Beliau menyarankan setelah sesi hypnoterapi dan mengetahui penyebab-penyebab sabotase diri, bahwa ada bagian-bagian dari diri saya yang tidak suka dengan keputusan saya menetapkan target, rencana maupun program yang saya canangkan secara sepihak untuk diri saya. Beliau menyarankan agar saya berdiskusi dan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada semua bagian-bagian dari diri dan tubuh saya sebelum menetapkan suatu target atau rencana yang ingin dicapai dan dijalankan.

Setelah itu saya selalu bertanya ke dalam diri setiap saya ingin melakukan kebiasaan baru yang ingin saya lakukan. Meskipun ada sedikit rasa khawatir kebiasaan baru yang ingin dimulai ada kemungkinan kandas di tengah jalan, seperti yang sudah-sudah. Kemudian terbersit pemikiran 'Mengapa tidak tanyakan saja ke bagian-bagian dari diri saya mengapa rasa khawatir itu muncul'. Lalu mulailah saya bertanya kepada bagian-bagian dari diri saya: kepala, panca indra, tangan, kaki, perut, jantung, hati. Tahu jawaban apa yang langsung saya dapatkan dari mereka? Hanyalah senyuman. Seolah-olah saya bertanya sesuatu yang begitu sederhana kepada seseorang sehingga orang tersebut cukup menjawab dengan senyuman menganggap saya sudah tahu. Begitulah yang kira-kira terjadi selama menit-menit pertama saya mengajukan pertanyaan itu. Pertanyaan 'Mengapa saya merasa khawatir kebiasaan-kebiasaan baru yang saya jalankan bisa berhenti di tengah jalan?'

Setelah tersenyum beberapa lama, barulah mereka serentak menjawab dengan jawaban yang membesarkan hati. Katanya: Jika segala keputusanmu, walaupun itu suatu kebaikan menurutmu, jika tidak didiskusikan dan mendapat persetujuan dari kami terlebih dahulu maka kemungkinan keputusan itu akan terlaksana secara konsisten adalah 0%, dalam arti pasti berhenti di tengah jalan. Namun jika segala keputusanmu itu terlebih dahulu didiskusikan, meminta persetujuan dan dukungan dari kami semua, bagian dari dirimu, dan setelahnya kamu mendapat persetujuan dan dukungan dari kami. Maka kemungkinan apa yang kamu putuskan adalah 100% berhasil. Sekeras apapun usaha yang mesti dilakukan, kalau kami mendukung maka akan kami lakukan. Mata siap begadang sampai pagi, otak siap bekerja dengan cepat, seluruh badan siap menjadi sehat, perut siap menahan lapar.


Ternyata sesederhana itu sebuah jawaban yang 10 tahun lebih aku cari.

Rabu, 15 Januari 2014

masuk TIPI

Gue ga pernah kebayang masuk tipi (TV), walaupun gue pernah masuk tipi waktu di kampus ada shooting acara pengajian bada subuh. Gue lupa siapa waktu itu ustadz dan pembawa acaranya, yang gue inget waktu itu cuma gue masuk tipi dan nenek gue yang di kampung nonton. Walaupun ga dapet honor sebagai figuran, thats fine for me. Waktu itu take untuk dua episode, pas take pertama gue duduk paling depan, pas take kedua gue disuruh duduk paling belakang. Kata kru tipinya ganti episode ganti muka. Bodohnya gue nurut aja lagi disuruh kebelakang. Ketika diundang menjadi salah satu narasumber di salah satu talkshow yang pembawa acaranya mentalist yang kepalanya klimis... maaf sebelumnya om... peace! Punya gue jangan dibengkokin. Gue ga mau sebut apa acaranya nanti ketauan dikira gue pamer. Sebelumnya gue ga kebayang bahkan untuk bisa jadi penonton live di acara itu. Tapi sekarang malah duduk di depan panggung sama si om, ga kebayang kan... ngerinya deketan sama si om... bukan apa-apa, takut dibengkokin aja. Serunya pas si om nya nanya sesuatu dan gue jawab sesuatu yang membuat penonton bertepuk tangan. Tiba-tiba hal yang ga diinginkan terjadi, telinga gue ga bisa denger apa-apa, terus pandangan gue jadi gelap semuanya hitam. Dalam hati gue bertanya-tanya, apakah ini kerjaannya tim super t**p? tapi masa iya sih gue masuk tipi dua acara dalam  sehari, sebegitu terkenalkah gue. Lalu sayup-sayup terdengar sebuah suara... Allahu Akbar.. Allahu Akbar... .Azan subuh, bangun, wudhu, pergi ke masjid, dzikir sampe matahari terbit, mandi, nunggu jadwal nanti malem di wawancara sama Tukul.

READING list

Kalo bisa diibaratin nerbitin buku itu ibarat skripsi lo diterima dan lo jadi sarjana. Dan kalo buku lo best seller itu ibarat lo lulus dengan predikat cum laude. Dan kalo sebab buku lo yang best seller itu lo jadi diundang di acara talkshow itu ibarat pas lo wisuda trus lo nembak cewek yang dari sejak ospek lo taksir trus diterima tanpa syarat. Dan kalo buku lo yang best seller itu ngeluarin buku lagi yang best seller itu ibarat lo lulus kuliah trus di terima kerja di perusahaan bonafid di luar negri dengan posisi yang keren yang bikin temen-temen kuliah lo ngiri. Dan kalo dari buku-buku best seller itu lo jadi milyuner itu ibarat lo jadi nikah sama cewek yang pas wisudah lo tembak, trus cewek itu mau lo ajak tinggal di luar negri. Udah ah, kejauhan ngayalnya, kalo kejauhan susah pulangnya, mesti naek busway transit tiga kali. Tadi sampe mana ya mas/mba? Kata pembaca: Lha lo kan penulisnya kok nanya gue! Oke, oke fine... ga usah nyolot gitu dong mas bro, gue cuma ngetes aja.

...

...

...

O iya jadi... namanya kuliah kan ada buku-buku wajibnya tuh, buku pegangan... buku yang dipegang-pegang doang. Nulis buku juga kudu ada buku wajib. Nah kalo buat gue buku wajib itu adalah buku-buku karya :
Dari dalam negri
  1. Andrea Hirata
  1. Dewi Lestari
  2. Raditya Dika and their comic fellows
  1. Andreas Harefa
  1. Asma Nadia
Dari luar negri
  1. Paulo Coelho
  1. JK Rowling
  1. ( itu aja dua, itu doang yang gue kenal, itu juga mikirnya sejam kurang tujuh menit )


Mungkin itu dulu, ga tau nanti kalo ada tambahan buku dari dosennya di update lagi.

EMPAT orang tokoh

Novel yang nanti saya buat terdiri dari empat orang tokoh utama, yaitu : tapi sebelumya mohon maaf jika ada kesamaan nama jangan geer dan minta apalagi sampai menuntut royalty dari buku ini, ini bener ga disengaja... suerr deh. Yaudah kalo yang namanya sama ga papa gue ajak makan-makan... di warteg... American Warteg (AW)... jangan lupa bawa KTP yang dilegalisir kelurahan, dan harus lurahnya sendiri yang tanda tangan... ga boleh diwakilkan sama sekdes. Kembali ke yaitu :
  1. Budi :
Nama lengkapnya Budi Santoso waktu SD dipanggilnya Boncel... ga tahu kenapa bisa begitu. Dia orangnya polos, sampe-sampe pas SMP masih ngira kondom itu sejenis makanan, dan sempet nanya ke kantin sekolah pas jam istirahat: bu ada kondom ga, yang rasa strawberry ada ga? Langsung besoknya dipanggil kepala sekolah... disuruh jadi kenek tukang bangunan di rumah kepala sekolah, yang tugasnya ngelemparin genteng dari bawah ke atas... tau kan? Yang tau berarti pernah ngelakuin. Bukan karena si Budi nanyain kondom ke tukang kantin, tapi karena badannya Budi yang 11 12 sama Ade Rai kalo sebulan puasa ga makan telor dan kebetulan si kepala sekolah lagi mempraktikan hidup hemat.
Suka makan tapi badannya segitu-gitu aja, suka tidur, suka jalan-jalan, suka cewek... karena menurutnya cewek itu juga salah satu ciptaan Tuhan yang harus dikagumi sebagaimana ciptaan-ciptaan Tuhan yang lain, fisiknya kuat, kadang males, bergairah dalam hidup, ga suka mikir panjang kalau melakukan sesuatu
  1. Cecep :
Nama lengkapnya Cecep Fatahillah waktu SD dipanggil Ncep, nama panggilan standar seluruh Indonesia bagi yang terlahir dengan nama Cecep. Namanya sempat terkenal sekaligus tercemar waktu ada sinetron yang dibintangi Anjasmara, tau kan? Kalo tau berarti lo dah tua. Si Cecep ini memiliki kekurangan fisik, ia tak mampu berjalan dan harus menjalani harii-harinya di kursi roda. Beruntung Cecep punya sahabat-sahabat yang mengerti. Cecepp ini orangnya bijaksana, sabar, cerdas, punya banyak nasehat, suaranya kecil jadi terkadang ketika sahabat-sahabatnya saling berargumen suaranya tak terdengar. Cecep orangnya pendiam, dia bicara hanya ketika yang lainnya berheti bicara
  1. Amir :
Nama lengkapnya masih menjadi perdebatan antara ibu dan bapaknya, antara Amirudin atau Amirulloh. Begitu juga adiknya yang namanya Amira, namanyapun masih menjadi perdebatan antara Amirawati dan Amirastuti, kenapa ga sekalian dinamain Amirasndah? Soalnya Amirasndah waktu itu belum terkenal, masih SD kelas 4. Amir adalah pimpinan geng. Amir punya visi yang jelas, sebagai bentuk pelampiasan balas dendam atas namanya yang tidak jelas. Amir terobsesi untuk menguasai bahasa inggris lantaran waktu kelas dua SMP masih ga tahu arti kata hospital dan diledek sama temen-temenya yang juga sama-sama ga tahu. Soalnya waktu itu gurunya cuma ngasih satu tugas yaitu beli kamus. Amir dah beli kamus tapi tetep ga bisa-bisa bahasa inggrisnya, setelah ditelusuri ternyata yang dibeli kamus Indonesia - Arab, parahnya lagi kamusnya udah expired jadi ga bisa dipake. Kemampuan bahasa inggris siswaw SMP saat itu masih rendah/parah soalnya waktu itu belum ada google translate atau transtool. Berkat kursus bahasa inggris yang diambilnya waktu kelas 2 SMA sekarang Amir tahu arti kata hospital... artinya petugas hotel.
  1. Dudu :
Dudu adalah penyeimbang, mediator. Nama lengkapnya Dudu. Serius... cuma Dudu. Ga ada embel-embel apa-apa lagi. Waktu itu sempet ada yang nawarin gelar ke si Dudu tapi ditolak, padahal lumayan dapet gelar gratis. Setelah ditanya gelar apa yang ditawarin, ternyata yang ditawarin gelar alm. di depan namanya. Dudu ini orang yang ga banyak mikir, selalu jadi penengah, bersama dengan Cecep melerai pertikaian antara Budi dan Amir yang seringkali berselisih.

Rencananya novel pertama sebagai intro atas cerita empat orang sahabat tersebut. Novel kedua sampai kelima menceritakan lebih detail mengenai Amir, Budi, Cecep dan Dudu. Novel ke enam menceritakan ketika keempat sahabat tersebut melakukan perjalanan yang jauh bersama-sama. Novel ke tujuh menceritakan keempat orang tersebut ketika sudah berkeluarga. Novel ke delapan menceritakan ketika keempat sahabat tersebut beranjak tua. Novel ke sembilan saya ga tega nulisnya karena kayanya antara keempat orang itu udah ada yang meninggal, lagipula di novel ke delapan aja saya dah kaya raya kaya JK Rowling yang dah cape nulis Harry Potter. Dan sepertinya dah cukup nyari duitnya tinggal banyakin ibadah sambil nungguin Izrail.


to be continued...

novel KOMBINASI

Saya pengen buat novel yang ...
Lucunya kaya kartun benny & mice atau stand up comedynya para comic
Konyolnya kaya bukunya raditya dika, atau tweetnya pocooong
Gaya tulisannya nyastra abis kaya tertralogi Laskar Pelanginya Andrea Hirata, atau trilogi Supernovanya Dewi Lestari
Yang filosofinya dalem kaya novel terjemahannya Paulo Coelho, atau tulisan-tulisannya Anthony de Mello
Jalan ceritanya jenius dan susah ditebak kaya komik Detective Conan, atau film Inception
Episodenya panjang kaya sinetron tukang gali kubur naik haji, atau sinetron tersandung
Larisnya kaya buku La Tahzan, atau Harry Potter
Murahnya kaya komik Doraemon, atau komik Crayon Sinchan

Saat saya menulis ini, saya mendengar dari dalam diri saya
Bisa jadi... Bisa jadi...
Terus saya balik bilang, kalo ngomong jangan setengah-setengah. Bisa jadi apa? Jadi novelnya atau jadi mustahil?
Katanya lagi: Bisa jadi.... mau tau aja apa mau tau banget?

Terus saya bilang lagi ke dia: ya sutralah, apa yang terjadi terjadilah, yang dia tahu Tuhan penyayang umat-Nya... lho kok malah nyanyi!

when I have satu TRILIUN rupiah

Lucu ya... apa yang lucu? Menuliskan ejaan triliun atau triliyun saja saya tidak tahu. Ini sudah berani memimpikannya, punya uang satu triliun. Yang penting saya tahu satu triluan itu nolnya ada berapa... ada dua belas... sudah saya search di google... google map... Ya tapi selama bermimpi itu ga bayar, bermimpilah sesuka dengkulmu... buat yang otaknya di dengkul. Jadi kembali ke topik permasalahan, yaitu masalah bahwa saya belum tahu uang satu triliun itu mau dipake buat apa aja. Sayang kalo cuma disimpen di gudang... bisa keburu abis dimakan tikus. Saya baru sadar kenapa saya ga dikasih uang satu triliun sama Tuhan, karena Tuhan tahu saya pasti bingung kalo dikasih uang satu triliun... ya seperti sekarang ini... bingung.

Okelah, gini aja deh simplenya kalo punya uang satu triliun :
  1. Pertama pasti buat zakat harta
  1. Buat bikin perusahaan yang bisa membuka lapangan pekerjaan buat banyak orang
  1. Buat bikin atau nyumbang yayasan panti asuhan, rumah singgah, panti werda, rumah rehabilitasi narkoba, pondok pesantren, sekolah gratis
  1. Buat bikin atau nyumbang buat masjid, sarana umum
  1. Ngasih beasiswa ke anak-anak tidak mampu
  2. Nyumbang biaya perawatan kesehatan ke orang-orang tidak mampu
  3. Pergi hajiin dan umroh orang tua dan saudara-saudara
  1. Beli tempat tinggal dan kendaraan yang rada bagusan
  1. Bikin bioskop yang cuma muter film-film berkualitas, dengan sensor tanpa kekerasan dan pornografi
  1. Nonton Formula 1 dan motoGP langsung ke sirkuit
  2. Keliling dunia
  1. And last but not least, nyebarin uang lewat helikopter kaya di film ruma maida


Begitu aja kali ya Tuhan rencana saya kalau Engkau berkenan ngasih saya uang satu trilliun... atau triliyun, whatever... yang penting nolnya 12... saya yakin nolnya 12... soalnya saya dah nyari... di google... google map.

nature of RAIN

Sifat dari hujan adalah sama. Namun dimana hujan itu turun yang menentukan apa yang terjadi. Hujan seharian penuh di hutan Kalimantan tidak banyak menimbulkan masalah, justru menambah subur pepohonan yang ada disana. Namun hujan yang sama jika turun seharian penuh di Jakarta akan menimbulkan masalah besar, banjir, yang bisa mengakibatkan kerugian milyaran bahkan triliunan rupiah. Bukan hujannya yang salah, hujan tetaplah sama, air. Yang salah adalah tempat yang menerimanya. Begitu juga pengalaman-pengalaman hidup, di tempat kerja, dimanapun juga. Orang-orang sulit yang kita hadapi. Kesalahan yang kita buat. Jika diterima dengan cara yang baik akan menjadi baik juga. Ingat, apa yang kita lihat mencerminkan apa yang ada dalam diri kita. Jika yang kita lihat dari orang lain adalah kebaikan, maka yang lebih dominan dalam diri kita adalah kebaikan. Jika yang kita lihat dari orang lain adalah keburukan, maka ada baiknya kita instropeksi diri jangan-jangan dalam diri kita ini lebih banyak keburukannya.

The nature of the rain remain the same. But it grows flower in the garden, and weeds in the bushes.

Senin, 13 Januari 2014

Proyek 1 MILYAR

Terinspirasi dari tulisan pak Rahmadsyah di webnya rahmadsyah.com. Bahwasanya beliau punya rencana mendapatkan satu milyar pertamanya, begitu juga saya. Namun beliau belum tahu bagaimana caranya, begitu juga saya. Menurutnya, dan menurut saya juga, mendapatkan satu milyar bukanlah hal yang mustahil. Walaupun saat ini belum terlihat jalan menuju irawan,  namun kemungkinan menuju kesana banyak.  Mengambil kutipan dari novel the alchemist karya paulo coelho : when you dream for something, the universe conspire to make it happen.
Begitupun jika kita punya impian jalan akan ditunjukkan dan dibukakan, entah bagaimana caranya. Kita hanya perlu percaya.

Another day on PLANET EARTH

Pernahkah kau bangun tidur di pagi hari dan merasa sangat bersyukur, sangat beruntung masih diberi kesempatan untuk hidup di planet ini. Tiba-tiba kau menganggap bisa menghirup udara bukan sesuatu yang biasa, melainkan anugerah yang menakjubkan. Seakan mata dan pikiran ini dibuka bahwasanya seluruh kehidupan ini adalah keajaiban yang tidak boleh disia-siakan dan dilewatkan begitu saja. Waktu dan kesehatan yang dirasakan jadi sebegitu berharganya. Hati ini tak henti-hentinya memuja dan memuji kemurahanNya.

Betapa hidup yang diberikan kepada kita adalah sebuah anugrah besar yang mungkin hanya orang yang telah mati yang tahu artinya.

Menjalani RUTINITAS

Bagi seorang yang berjiwa petualang, atau paling tidak memiliki keinginan yang menggebu-gebu untuk travelling around the world. Pergi kerja ke tempat yang sama hampir setiap hari sepanjang tahun adalah hal yang sangat mengusik hati. setiap hari pulang pergi melewati pemandangan yang itu-itu saja, sementara ada jutaan tempat lain di muka bumi ini yang belum kau lihat. Jadi pagi ini ku berkata pada diriku, let get this done asap. Mari beranjak dari pengalaman ini ke pengalaman berikutnya yang lebih berwarna, lebih bervariasi. Mari mulai menulis buku,  membangun kompetensi,  meninggalkan warisan