Selasa, 21 April 2015

FEELING lost

Perasaan apa ini, yang menyelimuti hatiku sejak beberapa hari yang lalu! Perasaan seperti berada di kereta yang sedang berjalan tapi tidak tahu ingin kemana atau  harus berhenti di stasiun mana. Sementara kereta terus melaju tanpa bisa dihentikan. Ada kekhawatiran bahwa stasiun sebenarnya yang kita tuju telah terlewat. Saya tidak bisa sembarang bertanya ke orang lain, kemana tujuan saya? Tidak akan ada yang tahu. Satu-satunya orang yang harusnya tahu adalah saya, tapi saya tidak tahu. Bingung!

Dada ini sesak, kaki ini tidak bisa berdiri tegak. Ingin rasanya tertidur dan tahu bahwa ini semua hanya mimpi. Tapi bukan begitu caranya, itu namanya melarikan diri dari kenyataan. Antara terlalu banyak pilihan dan tidak ada pilihan untuk dipilih. Sebagian diri ini ingin cepat melangkah mengikuti waktu, sebagian lagi ingin berdiam diri menunggu ketetapan hati. Separuh hati ini merasa takut, cemas dan gelisah, separuh lagi merasa akan ada sesuatu yang hebat yang kan datang. Pikiran bawah sadar berusaha menyelamatkan pikiran sadar dari gejolak hati yang tak menentu. Dengan cara membiusnya dengan rasa kantuk. Ya, tidur menjadi penyelamat paling mudah ketika hati tak menentu. Namun tidak sekarang, tidak di kantor, tidak di jam kerja.


Aku tersesat. Setidaknya itulah yang kurasakan, meski kenyataan sebenarnya tidak terlihat begitu. Mungkin google bisa membantu. Karena tak seorang pun sepertinya bisa mengerti, tidak juga diriku.

kiriman DOAnya sudah sampai yah

Nitip doa itu sudah suatu hal yang wajar. Biasanya kita meminta doa dari orang soleh, kyai, guru, ustadz atau ulama. Atau ke orang tua, ibu, ayah, kakek, nenek atau orang lain yang kita tuakan. Bisa juga kita minta doa ke orang yang akan melakukan ibadah, seperti minta doa ke orang yang mau berangkat ke tanah suci atau yang berdakwah. Bulan ini saya nitip doa kepada ayah saya, beliau adalah orang yang rajin beribadah, selalu solat lima waktu ke masjid, selalu baca quran, zikir dan talim tiap hari. Orang tua saya juga saat ini sedang melakukan perjalanan dakwah selama empat bulan ke Kalimantan, mensyiarkan agama Allah, mengajak orang-orang untuk memperbaiki imannya. Sebelum ayah berangkat, saya sempat nitip doa agar saya ini dijadikan hambanya yang soleh. Terus terang, beberapa tahun belakangan ini saya seperti hamba yang angot-angotan, kalau kata orang betawi bilang. Kadang rajin ke masjid, terkadang lebih betah solat di rumah. Kadang rajin baca quran, terkadang lebih rajin baca koran. Kadang memikirkan akhirat, terkadang juga lebih banyak merisaukan dunia. Saya ingin menjadi orang yang soleh dalam arti sebenarnya, orang soleh yang istiqomah.

Menjadi orang soleh, itulah yang saya minta agar ayah mendoakan saya. Dan sepertinya doa ayah manjur, karena selain beliau adalah orang tua kandung, beliau juga sedang melakukan perjalanan suci mengemban dakwah Illallah. Akhir-akhir ini saya jadi merasa ingin lebih banyak beribadah. Lebih betah di masjid. Mengurangi maksiat dan hal-hal yang tidak berguna. Sedikit-demi sedikit namun terasa perubahannya. Padahal saya tidak mendengarkan ceramah, atau membaca buku agama, atau input-input positif yang membuat saya seperti ini. Hanya saja hati ini jadi lebih condong ke arah kebaikan, tanpa sebab yang kelihatan. Saya bertanya pada hati saya, dan jawabannya adalah: Ini adalah berkat doa ayahmu.


Terima kasih ayah, doamu telah sampai. Teruslah berdoa untuk anakmu ini, jangan bosan-bosan. Itulah pemberian terbaik melebihi segala bentuk pemberian berbentuk materi. Doa, trust me... It works.

Senin, 20 April 2015

survey SELF PUBLISHING Indonesia

Sesuai target saya tahun ini, yaitu menulis dan menerbitkan buku. Perusahaan self publishing menjadi pilihan pertama dan termudah untuk menerbitkan buku. Targetnya kan menerbitkan buku, jadi pada awalnya tidak masalah siapa yang menerbitkan, berapa yang terjual... Yang penting terbit dulu. Setelah terbit, baru ... Terang. Apa sih!

Oke serius. Pilihan self publishing company di Indonesia, setelah browsing dan survey di internet ada beberapa perusahaan self publishing di Indonesia yang layak menjadi kandidat untuk menerbitkan buku pertama saya. Yaitu :


  • Dapurbuku.com
  • Leutikaprio.com
  • Nulisbuku.com
  • Grepublishing.com
  • Heryamedia.com
Dari ke lima self publishing tersebut rencananya akan saya bandingkan satu sama lain. Mana kiranya yang terbaik. Faktor yang menjadi pertimbangan saya dalam membandingkan  self publishing tersebut antara lain :
  • Jumlah buku yang telah berhasil diterbitkan
  • Jumlah penulis yang mempercayakan bukunya untuk diterbitkan
  • Popularitas website
  • Liputan dari media
  • Tampilan website
  • Isi website
  • Minimum biaya penerbitan
  • Pembagian royalti
  • Keaktifan komunitas
  • Lama proses penerbitan
  • Biaya-biaya bagi penulis
  • Jasa tambahan
  • Promosi buku
  • Dan kelebihan atau kekurangan lain yang pantas diulas
 Sebelum saya umumkan hasil riset kecil-kecilan saya ini. Ada baiknya kita mengetahui seluk beluk self publishing melalui artikel-artikel yang saya temui di internet. Check itu out!

To be continued ...

Minggu, 19 April 2015

PR 2015 : job and CAREER

Karena kemungkinan ini adalah tahun terakhir saya, sebagai manajer di koperasi tempat ini. Maka otomatis ada dua hal yang menjadi PR saya. Yaitu :
  1. Leaving a legacy. Membereskan segala sesuatunya di koperasi. Mulai dari organisasi, manajemen, keuangan, SDM, general affair, unit usaha, CSR. Setelah hampir tiga tahun membenahi koperasi, Alhamdulillah semuanya tinggal proses finishing.
  2. Preparing for next career. Karir berikutnya kemungkinan masih di sektor koperasi. Sebagai manajer di koperasi dengan skala yang lebih besar. Ada beberapa hal yang perlu disiapkan, antara lain resume & CV, networking, portofolio, skill & knowledge.

Untuk mengingatkan diri saya, dan sebagai memoar atas moment ini. Saya tuliskan beberapa hal yang menjadi PR saya di tahun ini.

LEAVING A LEGACY
  • Mengelola akuntansi dan menyajikan laporan keuangan sesuai SAK ETAP
  • Memenuhi semua kewajiban perpajakan
  • Merapihkan data simpanan dan pinjaman anggota
  • Revitalisasi rekening-rekening milik koperasi
  • Melaksanankan perencanaan dan pengendalian anggaran
  • Merapihkan arsip-arsip dari tahun 2012 s/d 2015, hardcopy & softcopy
  • Melaksanakan sistem manajemen kearsipan yang rapih dan profesional
  • Melakukan manajemen kantor yang profesional
  • Melaksanakan semua langkah-langkah perlindungan aset dan infrasturktur koperasi
  • Membuat format database stakeholder
  • Merancang sistem informasi yang reliable beserta pemeliharaannya
  • Menyusun draft anggaran rumah tangga
  • Menyempurnakan 90 lebih peraturan khusus dan petunjuk teknis
  • Mempelopori pembentukan forum komunikasi dengan koperasi karyawan PT. Indonesia Power
  • Memantapkan skill, attitude dan teamwork pengelola koperasi (supervisor, staf dan personil pendukung)
  • Membentuk tim jasa teknik
  • Mengurus pemisahan manajemen koperasi dan PT
  • Menginisiasi bisnis external koperasi

PREPARING FOR NEXT CAREER
  • Menulis buku mengenai koperasi
  • Membuat blog/website mengenai koperasi
  • Networking ke potential employer
  • Menyusun portofolio
  • Mempelajari kembali NLP
  • Mempelajari kembali materi sertifikasi manajer KJK
  • Mempelajari SAK ETAP
  • Mempelajari balance scorecard
  • Mempelajari business model generation
  • Memantapkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki
  • Beeing good person


Sementara itu saja dulu ...

Sabtu, 18 April 2015

waktunya PINDAH

Kemungkinan besar ini menjadi tahun terakhir saya di koperasi tempat saya bekerja saat ini. Bukan karena saya tidak betah atau tidak suka dengan tempat kerja yang sekarang. Hanya saja saya merasa sudah waktunya move on. Pindah ke pekerjaan lain yang lebih menantang, membuat saya keluar dari comfort zone, yang lebih rewarding dan lebih dekat dengan panggilan hidup. Setelah keluar dari koperasi tempat saya bekerja ini mungkin saya akan mencari pekerjaan di koperasi lain yang lebih besar di posisi manajemen atau menjadi bos bagi diri sendiri, entah itu freelance atau ber-entrepreneur.

Mereka yang bijak tahu kapan waktunya beranjak pergi. Tidak lekat pada sesuatu yang menurut mereka nyaman, namun kurang sesuai dengan panggilan hati. Pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Pindah tempat tinggal dari satu wilayah ke wilayah lain. Dulu ketika muda, pindah dari satu hati ke hati yang lain. Dan pada akhirnya kita juga akan pindah, dari satu alam ke alam yang lain. It just a matter of time, wise men know that they should prepare.

PS :
Next Career option :
  • Writer
  • Manager in Cooperative in bigger scale
  • Work abroad
  • Entreprenerur

Still waiting for preparation and opportunity to meet each other

Jumat, 17 April 2015

MEMBENAHI koperasi

Sebagai manajer koperasi. Tugas berbenah tak pernah habis. Selalu saja ada yang dibenahi. Entah itu ketika pertama kali membenahi koperasi yang baru berdiri, maupun membenahi koperasi yang sudah lama berdiri. Apa saja yang harus dibenahi dalam suatu Koperasi? Dibawah ini saya tuliskan beberapa hal yang perlu dibenahi :
  1. Data anggota
  2. Bukti-bukti transaksi
  3. Laporan keuangan
  4. Utang piutang
  5. Simpanan anggota
  6. Pinjaman anggota
  7. Rekening bank
  8. Pajak
  9. Data karyawan
  10. Absensi karyawan
  11. Penilaian kinerja
  12. Rekruitment dan seleksi
  13. Pelatihan dan pengembangan karyawan
  14. BPJS karyawan
  15. Perjanjian kerja karyawan
  16. Kantor dan lingkungan kerja
  17. Surat-surat
  18. Dokumen-dokumen penting
  19. Data aktiva
  20. Aktiva tetap
  21. Perlengkapan kantor
  22. Arsip hardcopy dan softcopy
  23. Sistem informasi
  24. Pengamanan aset
  25. Hubungan dengan stakeholder
  26. Pengelolaan usaha
  27. Pengawasan usaha
  28. Pengembangan usaha
  29. Maintain customer
  30. Dll.

Dan ada beberapa hal lain yang mungkin belum terpikirkan oleh saya sekarang ini. Seorang manajer memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membenahi hal-hal tersebut diatas. Tidak harus dibenahi sendirian, namun bisa didelegasikan kepada bawahannya. Namun sebelum mendelegasikan, tugas manajer jugalah untuk memastikan bahwa apa yang didelegasikan sudah jelas dan dapat dipahami. Dan orang yang didelegasikan sudah siap menerima penugasan. Perlu diingat bahwa kita bisa mendelegasikan tugas, namun kita tidak bisa mendelegasikan tanggung jawab. Jika bawahan tidak sanggup menyelesaikan tugas yang didelegasikan, maka otomatis tugas tersebut menjadi tugas sang atasan.


Menuliskan daftar tersebut diatas saja sudah cukup membuat otak penat, apalagi Jika dibayangkan. Memang tidak ringan tugas dan tanggung jawab seorang manajer koperasi. Karena dari itu, jangan dibayangkan. Dikerjakan saja, satu demi satu. Banyak berbuat baik dan berdoa agar Allah mempermudah pekerjaan kita, atdau membuat kita lebih tangguh. 

Kamis, 16 April 2015

BEKERJA itu untuk membantu orang lain

Siapapun yang memiliki pekerjaan pastilah bekerja untuk membantu orang lain
Dalam cara yang langsung maupun tidak langsung
Perbedaannyaa ada orang yang menyadarinya dan ada yang tidak
Saya sendiri bekerja menyusun peraturan yang dapat membantu orang lain lebih mudah dalam melakukan pekerjaannya
Membantu memotivasi dan menginspirasi rekan kerja untuk menjadi pribadi yang baik
Membantu organisasi agar diisi oleh orang orang baik dengan hubungan yang baik pula
Membantu memelihara dan mengembangkan dana yang dipercayakan anggota kepada Koperasi

Membantu orang lain agar dapat bekerja secara optimal

Rabu, 15 April 2015

untuk apa MENULIS


Untuk apa menulis jika hanya untuk dibaca sendiri?
Untuk apa menulis jika tulisanmu tidak bermanfaat bagi orang lain?
Untuk apa menulis jika cuma bertujuan mendapat uang dari tulisanmu?

Tulislah apa-apa yang sekiranya dapat memberi motivasi, inspirasi, wawasan, gagasan dan informasi untuk orang lain
Tulislah pengalaman hidupmu yang dapat dijadikan pelajaran bukan saja untukmu, namun untuk segenap umat manusia
Tulislah karena itu memang panggilan hidupmu

Dengan menulis kamu telah memasuki mesin waktu keabadian
Gagasan dan pemikiranmu akan tetap ada meskipun kamu telah tiada

Bukankah apa yang kamu ketahui saat ini adalah hasil dari tulisan seseorang?

Selasa, 14 April 2015

MEMBERI kepada diri sendiri

Manusia bisa merasakan kesenangan dengan memuaskan keinginannya. namun hanya dengan memberi manusia bisa bahagia.

Pada tingkatan spiritual yang lebih tinggi tidak ada orang lain. Yang ada hanyalah aku. Orang lain adalah bagian dari diri kita. Jadi jika kita mencintai orang lain sebenarnya kita sedang mencintai diri sendiri. Begitu pula jika kita membenci orang lain pada hakikatnya kita sedang membenci diri sendiri. Ketika kita menolong orang lain sebenarnya kita sedang menolong diri sendiri. Ketika kita menyakiti orang lain sebetulnya kita sedang menyakiti diri sendiri. Tak ada orang lain, yang ada hanya diri sendiri.

Barang siapa yang memberi akan menerima. Bisa diartikan ketika kita memberi 1 lantas kita akan mendapat 1 atau lebih di masa depan. Bisa saja seperti itu, dan sebenarnya itu hanyalah bonus dari tindakan memberi. Saat kita memberi sesungguhnya pada saat itu juga kita sedang menerima minimal hal yang sama atau lebih, tidak ada waktu tunda. Mengapa? Karena sesungguhnya orang lain yang kita beri itu adalah diri kita juga. Di saat kita memberi di saat itulah kita menerima. Itulah mengapa ketika kita memberi kita merasakan perasaan bahagia. Perasaan bahagia itulah imbalan sebenarnya dari tindakan memberi. Semakin banyak yang bisa kita berikan, semakin bahagia kita.


Bukankah kita semua, manusia yang hidup sejak zaman Nabi Adam hingga sekarang diciptakan oleh zat yang sama. Karenanya kita semua bagian dari sesuatu yang sama. Menyakiti sesama sama saja dengan menyakiti diri sendiri. Membenci sesama sama saja dengan membenci diri sendiri. Memberi kepada sesama sama saja dengan memberi kepada diri sendiri.

Senin, 13 April 2015

HELPER

Kata 'helper' di tempat saya bekerja mengacu pada tenaga kerja non skill yang tugasnya membantu tenaga kerja skill untuk pekerjaan yang sifatmya sederhana, dan biasanya dengan gaji paling remdah dibanding yang lain. Dengan kata lain helper adalah jabatan rendahan. Namun dalam benak saya, meskipun saat ini saya menjabat sebagai manajer, saya merindukan semangat ketika saya masih menjadi helper dulu. Yaitu semangat membantu orang lain. Meskipun bantuan-bantuan ringan yang dulu cuma bisa saya berikan seperti memfotokopi dokumen, mengetikkan surat, merapihkan kertas. Saya bahagia waktu itu. bukan karena saat itu gajinya tinggi, tidak sama sekali. Saat itu gaji saya hanya 18 ribu per hari, cukup untuk makan sehari-hari. Saya bahagia ketika itu karena kehadiran saya di tempat itu bermakna dan berarti untuk orang lain. Saya bahagia ketika itu karena saya dapat membantu orang lain. Saya bahagia ketika itu karena saya merasa dibutuhkan.

Dari pengalaman menjadi helper, saat ini ketika saya menjadi manajer saya merenung pelajaran apa yang bisa saya ambil dari pengalaman tersebut. Ternyata yang menjadikan orang merasa bahagia ketika bekerja bukanlah uang dan gaji. Namun lebih kepada rasa dibutuhkan, rasa menjadi bermakna bagi perusahaan dan orang lain, rasa dapat membantu orang lain. Perasaan-perasaan itu bisa ditimbulkan sendiri oleh si pekerja, namun perusahaan, dalam hal ini diwakili oleh atasan dapat membantu bawahannya untuk menyadari perasaan-perasaan tersebut. Karena pada garis besarnya semua pekerja dibutuhkan dan semua pekerja bermakna bagi perusahaan dan orang-orang disekitarnya. Semua pekerja dapat dan pasti membantu orang lain dalam pekerjaannya. Perasaan itu yang harus dimunculkan agar pekerja dapat merasa bahagia. Dan sebagai atasan memiliki kesempatan besar untuk membantu para pekerjanya agar merasakan hal tersebut.


Tanpa perasaaan dibutuhkan, tanpa perasaan bahwa kehadiran mereka sesungguhnya membantu orang lain, tanpa perasaan bermakna. Maka seorang pekerja dapat merasakan demotivasi, tidak semangat, loyo bahkan bisa sampai ingin berhenti bekerja. Dan itu hal yang kita sepakat untuk dihindari.

Minggu, 12 April 2015

BERWIRAUSAHALAH meskipun ...

Berwirausahalah meskipun hanya mendapatkan keuntungan satu juta rupiah per bulan. karena itu cukup untuk mencegahmu meminta-minta dan menjadi beban bagi orang lain.

Berwirausahalah meskipun belum memiliki karyawan. Itu saja sudah cukup untuk mengurangi satu orang pengangguran di negeri ini.

Berwirausahalah meskipun hanya punya satu orang karyawan. Satu orang karyawan itu cukup untuk menghidupi sebuah keluarga.

Berwirausahalah meskipun masih tertatih-tatih, gagal dan bangun kembali. karena itu cukup untuk memberimu banyak pelajaran dan pengalaman dibanding menjadi karyawan

Berwirausahalah meskipun  masih berskala kecil atau mikro. Karena itu cukup untuk membawamu ke dalam golongan orang-orang hebat yang berani berwirausaha

Berwirausahalah meskipun dirimu sudah berumur. Karena itu cukup untuk membuatmu tidak menyesal ketika nanti hampir menghadapi akhir kehidupan

Berwirausahalah meskipun dengan modal sangat sedikit. Karena itu cukup untuk membuat Allah menunjukkan jalan-jalan rezekinya yang banyak

Berwirausahalah meskipun dengan pengetahuan yang terbatas. Karena itu cukup untuk bisa membuat seorang pedagang asongan seorang wirausaha

Berwirausahalah meskipun penghasilanmu sebagai karyawan sudah mencukupi. Karena itu cukup untuk membuktikan bahwa kamu bukan sekedar bisa menerima gaji tapi bisa memberi gaji

Ada pepatah perancis yang berkata, cinta itu 'meskipun' bukan cinta 'karena'.
Begitu pula berwirausaha, berwirausaha itu 'meskipun', bukan berwirausaha 'karena'

Sabtu, 11 April 2015

MESKIPUN ...

Ketika kita melakukan sesuatu hal yang positif karena suatu alasan itu adalah hal biasa. Namun ketika kita melakukan suatu hal positif ditengah-tengah keterbatasan dan alasan-alasan mengapa kita tidak seharusnya melakukan hal tersebut, itu baru luar biasa.

Cintailah meskipun....
Berilah meskipun...
Bersyukurlah meskipun...
Belajarlah meskipun...
Berwirausahalah meskipun...
Tersenyumlah meskiun...
Maafkanlah meskipun...
Berbahagialah meskipun...

Bersabarlah meskipun...

Jumat, 10 April 2015

becoming WRITER

Apa yang dibutuhkan untuk jadi penulis hebat? Jawabannya: Menulis. Orang dikenal dari apa yang ia lakukan di sebagian besar waktunya. Seorang wanita adalah seorang ibu karena ia menghabiskan kebanyakan waktunya mengurus anaknya, memasak untuk anaknya, mencuci dan menyetrika baju anaknya, membersihkan rumah untuk tempat berteduh anaknya dan sebagainya. Namun seorang wanita bukanlah seorang ibu jika ia pergi pukul 6 pagi dan pulang pukul 6 malam untuk bekerja, wanita itu bukanlah seorang ibu, wanita itu lebih pantas disebut wanita karir. Begitupun penulis, apa yang membuat seseorang layak untuk mendapat julukan penulis? Karena ia menghabiskan banyak waktunya untuk menulis. Writing is what make someone called writer, quite make sense huh!


Ada peraturan seribu jam, yang kurang lebih berbunyi 'jika kamu ingin menjadi bagus dalam sesuatu atau menguasai sesuatu kamu harus melakukannya sebanyak seribu jam'. Seribu jam itu tidak banyak, dalam satu tahun ada 8.760 jam, alokasikan dengan sengaja seperdelapannya untuk melakukan hal yang memang benar-benar kamu ingin kuasai atau ingin menjadi baik di bidang itu. Seribu jam berarti sekitar 4,5 jam per hari selama 8 bulan, tidak lama bukan? So, tunggu apa lagi? Buat daftar absen seribu jam mu dan mulai jam pertamamu sekarang!.

Kamis, 09 April 2015

nasehat dari POHON

Saya mendapati nasehat berikut ketika dalam perjalanan berangkat kerja, dari pohon-pohon yang saya lewati:

Berzikirlah yang banyak maka rezeki mu akan dihantar dimanapun engkau berada tanpa perlu bersusah payah. Barang siapa senantiasa berzikir maka Allah akan menganugerahkannya kemampuan untuk menanggung segala jenis kesusahan, tetap berdiri tegak di tengah panas terik maupun hujan deras.

Kami, tumbuhan, meskipun jenisnya berbeda-beda, ukurannya berbeda-beda, lokasinya berbeda-beda. Sebenarnya kami adalah satu dalam dunia tumbuhan. Tidak ada perasaan kamu pohon mangga dan kamu rumput, kami adalah satu. Karenanya tidak pernah ada kebencian atau perselisihan diantara kami. Itu karena kami semua merasa kami adalah satu yaitu tumbuhan. Berbeda dengan manusia yang meskipun masih satu spesies tapi begitu banyak perselisihan, pengelompokkan, kebencian. Pernahkah kamu lihat pohon saling membenci?

Untuk dapat tenang seperti pohon kamu harus meluangkan waktu untuk sekedar diam, mendengarkan, merasakan dan tak perlu berpikir. Buka diri untuk menerima pelajaran.

Rabu, 08 April 2015

si pemalu yang KREATIF

Ada bagian dari diriku yang kreatif tapi pemalu
Saking pemalunya ia bersembunyi ketika tangan ini menempel dengan keyboard
Dan menghilang ketika ada manusia lain disekitarnya

Entah berapa kali ia membuat skenario cerita yang tidak kalah dengan film-film hollywood
Entah berapa kali ia mengemukakan gagasan-gagasan brilian
Entah berapa kali ia merencanakan ide-ide bisnis bernilai milyaran

Ia muncul ketika mata ini hampir terlelap atau di tengah-tengah nyenyaknya mimpi
Ia muncul ketika tak ada siapapun dalam ruangan
Ia muncul ketika pikiran ini tenang

Selasa, 07 April 2015

mencerna CERITA

Cerita adalah cara ampuh untuk menembus alam bawah sadar. Sebuah nasehat layaknya makanan yang sudah dikunyah dan tinggal ditelan, memang lebih mudah untuk ditelan namun biasanya lebih cepat juga dimuntahkan. Cerita, ibarat sebuah buah, cerita yang bagus ibarat buah yang masak dari pohon. Adalah kebebasan bagi setiap orang untuk bagaimana memakan buah tersebut, apakah dimakan dengan kulitnya, atau dikupas dulu, dipotong kecil-kecill, dipotong besar-besar, atau langsung digigit. Apakah dimakan semua, dimakan sebagaian atau cuma mencicipi rasanya. Tidak ada yang melarang. Begitupun cerita, hikmah yang terkandung di dalamnya berbeda-beda untuk masing-masing orang. It's up to you how you eat the fruit. It's depend on you what lesson you learned from a story.

Senin, 06 April 2015

KEBIJAKSANAAN

Apa yang kamu cari di dunia ini?
Kebijaksanaan atau kebahagiaan?
Kesuksesan atau ketenangan?
Kesejahteraan atau kedamaian?

Aneh... melalui kata-kata, hal-hal baik justru dipertentangkan
Seperti tiga orang buta yang memperdebatkan gajah
Pernahkah kita berusaha menyadari bahwa semuanya bisa menjadi satu
Kebijaksanaan, kebahagiaan, kesuksesan, ketenangan, kesejahteraan, kedamaian

Hanya saja terkadang kata-kata membuat kita berselisih
Padahal apa yang kita perselisihkan itu sama
Padahal masing-masing orang memegang porsi kebenarannya
Kesalahannya yaitu berusaha meyakinkan orang lain bahwa mereka salah dan kita yang benar


JIka menurutmu kebahagiaan adalah seperti ini
Dan menurutku kebahagiaan adalah seperti itu
Mari kita sibuk menjalani kebahagiaan versi kita masing-masing
Bukan sibuk menyalahkan atau membetulkan kebahagiaan versi orang lain

Jika menurutmu kehidupan harus dijalani seperti ini
Dan menurutku kehidupan harus dijalani seperti itu
Mari kita jalani kehidupan kita masing-masing
Semoga kita diberi petunjuk oleh Yang Maha Kuasa ke jalannya yang lurus

Jika jalan lurus itu diibaratkan seperti jalan tol
Bukankah jalan tol juga punya banyak jalur?
Kamu tidak bisa memaksakan pendapat bahwa jalan lurus itu di jalur sebelah kanan, kiri atau tengah

Karena kita tidak tahu di kemana tujuan orang lain, kita hanya tahu tujuan kita

Minggu, 05 April 2015

HIDUP ini luas

Secara fisik, secara pemikiran dan secara batin...
Hidup ini luas. Sebegitu luasnya hingga pikiran seluruh umat manusia sejak dari Nabi Adam hingga sekarang belum mampu membuka misteri, menjelajahi seluruh kehidupan ini
Hidup ini luas, sebegitu luasnya hingga Allah mengibaratkan ilmu yang diberikan kepada manusia itu ibarat air yang menempel pada jarum yang dicelupkan ke samudra
Hidup ini luas, sebegitu luasnya sehingga berbagai jawaban dari pertanyaan dan permasalahan manusia justru memunculkan banyak pertanyaan dan permasalahan baru

Hidup ini luas, lalu masihkah kita ingin menghabiskan sisa waktu di satu tempat seumur hidup kita?

Sabtu, 04 April 2015

hidup ini SEMENTARA

Hidup ini sementara, akhirat selama-lamanya. Seorang sufi pernah duduk diam di sebuah jembatan, ia makan tidur di jembatan itu. Kemudian ada orang yang terusik dengan tingkah laku sufi tersebut kemudian bertanya 'wahai syekh mengapa kamu makan tidur di jembatan? bukankah lebih nyaman jika kamu melanjutkan perjalananmu dan makan tidur setelah kamu sampai di rumah? Syekh itu menjawab, aku hanya menirukan apa yang dilakukan orang banyak terhadap kehidupan dunia ini, bukankah kehidupan dunia ini laksana jembatan, dan akhirat laksana rumah kita yang sebenarnya. Banyak orang yang lupa rumahnya dan justru nyaman berada di jembatan, tidak sadar bahwa jembatan tersebut sudah ditakdirkan untuk dirubuhkan suatu saat.

Ada lagi cerita mengenai seorang sufi yang mendapat tamu dari negeri yang jauh, kemudian tamu tersebut heran di rumah sufi tersebut tidak banyak perabotan, hanya alas tidur dan pakaian serta alat makan seadanya. Kemudian sang tamu bertanya, wahai tuan, dimanakah perabotanmu? kulihat rumahmu kosong. Kemudian sang sufi balik bertanya, dimanakah perabotan kamu? sang tamu dengan refleks menjawab, saya kan hanya bertamu disini, saya tidak perlu membawa perabotan. Sang sufi langsung menyahut 'begitupun aku, aku juga seorang tamu di dunia ini'


Imam Ghazali pernah ditanya mengenai selama-lamanya itu seperti apa? Kemudian ia membuat perumpamaan seperti ini: Seandainya bumi ini dipenuhi biji jagung, dari palung laut terdalam hingga puncak gunung tertinggi. Dan setiap seribu tahun sekali ada seekor burung yang turun dari langkit ke bumi kemudian mematuk satu biji jagung, kemudian kembali lagi seperti itu pula setiap seribu tahun. Sampai dengan biji jagung di muka bumi ini habis sama sekali, maka akhirat itu lebih lama dari itu.

Jumat, 03 April 2015

dunia akan TERLEWATI

Berapa waktu kita di dunia ini? Katakanlah 70 tahun, 10 tahun pertama mungkin kita jalani tanpa kesadaran dan hanya bermain-main. Jadi sebenarnya kita hidup dengan sadar sekitar 60 tahun. 60 tahun yang serasa begitu lama, terkadang menunggu lulus sekoah atau lulus kuliah yang cuma tiga atau empat tahun pun terasa lama sekali. Atau bahkan menunggu bis yang tidak kunjung datang selama satu jam terasa lama sekali. Atau bahkan shalat berjamaah mengikut imam yang cuma 15 menit sepertinya lama sekali. 

Namun sadarkah kita, bahwa itu semua telah terlewati. Masa-masa SD, SMP, SMA yang 12 tahun lamanya telah terlewati, masa-masa kuliah 4 tahun sudah terlewati, masa-masa kerja, entah sudah berapa tahun kita bekerja. Mungkin 5, 10 atau bahkan 20 tahun telah terlewati. Yang tadinya kita anggap lama sekali ternyata sudah terlewati, seakan begitu cepat tanpa kita sadari. Begitu pun masa hidup kita yang 70 atau 80 tahun suatu saat akan terlewati.

Kamis, 02 April 2015

mesin waktu bernama TULISAN

Aku tersadar akan satu hal, bahwa manusia telah menciptakan mesin waktu semenjak jaman prasejarah dahulu. Yaitu melalui tulisan dan gambar-gambar. Dengan tulisan, seseorang dari masa lalu yang telah meninggal masih dapat memberikan informasi bahkan memengaruhi pemikiran orang-orang yang ada di masa depan. Melalui tulisan, seseoarang dapat memberi nasehat kepada orang lain yang mungkin berada di benua dan abad yang berbeda. seorang Lao Tze yang hidup ribuan tahun lalu, pemikirannya memengaruhi banyak orang di benua Eropa saat ini. Sungguh luar biasa peran sebuah tulisan. Bagaiamana jika, seseorang yang memiliki informasi atau kebijkasanaan, menyimpan itu semua untuk dirinya sendiri. Maka, informasi dan kebijaksanaan itu akan berakhir dengan meninggalnya orang tersebut. Atau tidak jauh-jauh, misalnya tulisan inspiratif yang kita buat ketika kita sedang bersemangat, itu bisa memotivasi diri kita sendri di masa depan ketika jiwa kita sedang lelah.


Kita bisa memilih untuk mewariskan informasi, wawasan dan kebijksanaan yang kita punya, atau kita bisa memilih untuk menyimpannya sendiri.

Rabu, 01 April 2015

saya tidak SANGGUP

Ketika pertama kali saya diminta untuk menjadi manajer koperasi, ada suatu keraguan dalam diri saya apakah saya sanggup menjabat posisi ini beserta seluruh tanggung jawabnya sebagai manajer. Saya belum pernah menjadi manajer, terlebih lagi saya belum pernah memimpin orang lain sepanjang sejarah hidup saya. Wong, memimpin diri sendiri saja belum mampu bagaimana nanti menjadi manajer yang harus memimpin orang lain! Namun sisi lain diri saya mengatakan 'ini suatu kesempatan yang tidak datang dua kali, kalaupun kamu gagal paling tidak kamu sudah mencoba, paling tidak kamu tidak menyesal karena takut mencoba'. Lalu saya berpikir 'iya, juga ya, coba aja dulu! Masalah bisa ga bisa, sanggup ga sanggup, kita mana tau'. Dan entah suara dari mana, mungkin ilham dari Allah melalui malaikatnya, tiba-tiba muncul pemikiran 'Kamu memang tidak sanggup, dan tidak akan sanggup, tapi kalau niatmu benar nanti Allah yang akan menyanggupkan kamu'. Akhirnya saya memutuskan untuk menerima tawaran menjadi manajer koperasi saat itu, dengan bekal tanpa pengalaman memimpin orang lain. Dan itu terjadi sekitar dua tahun lalu.


Sampai dengan saat ini saya masih menjabat sebagai manajer koperasi, all going well. Keraguan yang dulu ada sudah terbantahkan. Manusia memiliki kemampuan luar biasa, yaitu kemampuan untuk belajar, berubah dan menyesuaikan diri. Dan kemampuan itu yang saya rasakan dianugerahkan dari Allah kepada saya. Untuk belajar yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, untuk memaksakan diri berubah demi menghadapi tantangan pekerjaan. Kalau ada yang bertanya apa prestasi terbaik saya ketika menjabat sebagai manajer, saya akan tersenyum dan menjawab 'bertahan selama dua tahun menjadi manajer!'. Ya, menjadi manajer itu tidak mudah, apalagi di organisasi yang baru, dengan sumber daya yang terbatas, dengan pengalaman yang minim, dengan support yang minim pula. Toh akhirnya itu semua dapat dijalani dan dilalui, semua tidak lain dan tidak bukan karena suatu keyakinan bahwa 'kita tidak bisa apa-apa, kita tidak sanggup apa-apa, kita tidak punya apa-apa. Tapi kalau niat kita benar, hati kita tulus, kita mau untuk berserah kepada Allah. Maka Allah yang akan memampukan kita, Allah yang akan menyanggupkan kita, Allah yang akan menyelesaikan permasalahan kita.