Selasa, 24 Mei 2011

pentingnya IMAJINASI dalam bekerja

Pagi ini saya merasa stuck di kantor. Tidak ada tugas dari atasan, tak ada yang 'harus' dikerjakan. Namun saya sadar pekerjaan yang saya lakukan perlu banyak pembenahan, mulai dari arsip-arsip hardcopy maupun softcopy yang tidak rapih, kertas-kertas yang tertumpuk begitu saja di meja tanpa kategori yang jelas, hingga prosedur kerja yang hanya tersimpan di memori otak. Hanya saja bingung harus mulai dari mana dan pembenahan seperti apa yang mesti dilakukan. Dua jam saya hanya memandangi monitor, sambil terkadang browsing chating ga jelas sambil memikirkan apa yang bisa saya lakukan untuk kantor.

Pukul 10 saya mengambil rehat sejenak, salat dhuha dan sedikit merenung. Membiarkan imajinasi mengambil alih. Dan alhamdulillah muncul suatu titik terang. Muncul sebuah pertanyaan yang bisa menjadi motor dan penggerak untuk melakukan pembenahan dalam bekerja. Pertanyaan itu adalah "Seandainya sebulan lagi saya tidak lagi bekerja disini, kondisi kerja apa yang ingin saya tinggalkan untuk orang yang akan menggantikan posisi saya nantinya? Apakah kondisi kerja yang berantakan, semerawut, tanpa prosedur kerja yang jelas; ataukah kondisi kerja yang teratur, file-file mudah untuk dicari dan ditemukan, segalanya sudah berjalan dengan lancar dan hanya tinggal melanjutkan.

Sekali lagi saya berimajinasi untuk bekerja seolah-olah sebulan lagi saya sudah tidak bekerja disini lagi. Saya ingin hasil kerja saya bukan hanya sekedar pekerjaan sambil lalu, namun harus menjadi sebuah masterpiece.

permasalahan dalam join ke DOMAIN

Urusan me rename nama komputer dan join ke domain bisa jadi urusan yang sederhana juga bisa jadi urusan yang rumit. Yang saya hadapi hari ini, termasuk kategori yang rumit. Berulang kali saya menemukan kendala hanya untuk me rename nama komputer dan mencoba gabung ke domain. Beberapa jam saya habiskan untuk browsing solusi di forum-forum di internet. Dan berikut catatan troubleshooting saya, barangkali bisa berguna bagi seseorang suatu hari nanti.


Catatan :
  • Server menggunakan sistem operasi Windows Server 2003
  • Workstation menggunakan sistem operasi Windows XP SP3
MILESTONE 1: Rename Computer Name
KENDALA :
Ketika me rename nama komputer dan gabung ke domain muncul pesan "The user name you typed is the same as the user name you logged in with. That user name has already been tried. A domain controller cannot be found to verify that user name."
PENYEBAB :
Windows menyimpan cache credential (username dan password) yang tidak valid lagi
SOLUSI :
Merename komputer dengan menggabung ke workgroup "WORKGROUP" lalu restart. Komputer akhirnya dapat di rename

MILESTONE 2: Join ke domain ubhsuralaya0
KENDALA :
Ketika akan gabung ke domain ubhsuralaya0, DC meminta username dan password. Namun setelah beberapa lama loading muncul pesan "The specified server cannot perform the requested operation."

CATATAN :
Komputer bisa mengakses shared document di server dan komputer lain dengan permission read only (namun bisa menyalin file dari server/komputer lain)

SOLUSI
Menonaktifkan windows firewall pada server dan workstasion selama proses gabung ke domain. Setelah berhasil join ke domain baru diaktifkan kembali. It works for me

SOLUSI LAIN YANG DI TERAPKAN :
  • Mencantumkan DC sebagai prefered DNS di workstation
  • Mengganti tanggal di workstation sama dengan tanggal di server (min selisih 5 menit)
  • Di command prompt ketik ipconfig /flushdns lalu ketik ipconfig /registerdns pada server dan workstation

Hanya dengan izin dan kuasa Allah saja lah segala permasalahan dapat diselesaikan

Senin, 23 Mei 2011

Lelah untuk KELUARGA

Bagi seorang kepala keluarga, berlelah-lelah untuk kebahagiaan dan kebaikan anak dan istrinya, dunia dan akhirat adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan.
-- Rizki Ardi --

Rabu, 18 Mei 2011

software SEARCHER

Salah satu job desc tidak resmi saya disini adalah melayani pencarian file, mulai dari ebook sampe software. Hari ini dapet pesenan untuk nyari software kelistrikan (electrical software). Pesennya sih cari yang sederhana-sederhana aja, ga terlalu ribet kaya autocad electrical. Browsing-browsing, nemu link Mengenal software untuk Electrical Engineer di blog duniaengineering.blogdetik.com.

pencarian berlanjut .... 

dan ternyata tidak menemukan link download untuk software kelistrikan yang simple dan ringan. Rata-rata semuanya berukuran besar. Dan pencarian pun dihentikan.

overPAID or underPAID

Seberapa banyak dari kita yang merasa bekerja lebih daripada gaji yang kita terima, atau merasa dibayar tidak sesuai dengan beban pekerjaan? Beberapa tahun yang lalu saya merasa seperti itu, hingga akhirnya saya dengan sengaja menurunkan tingkat kinerja sesuai dengan bayaran yang diterima. Namun yang terjadi bukan malah saya bekerja sesuai dengan gaji yang saya terima, namun ironisnya saya justru bekerja kurang dari apa yang diterima; atau dalam kata lain overpaid. Akhirnya saya mengambil kesimpulan, akan sulit menurunkan kinerja sesuai dengan bayaran, yang akan terjadi malah kinerja kita merosot jauh dibawah standar gaji kita.
Memang selama saya dengan sengaja menurunkan kinerja, tidak memberikan yang terbaik yang saya bisa, saya merasa ada  kepuasan kerja yang terambil dari pekerjaan, dan juga kehidupan. Di sisi lain, ketika memutuskan untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan, saya terlanjur sakit hati dengan kantor tempat saya bekerja yang kurang merespon aspirasi pekerjanya. Jangan-jangan kalau saya all out bekerja, justru kantor tempat saya bekerja malah saya menganggap "Tuh, dikasih gaji segitu aja dah getol kerjanya, ngapain di naikin lagi!"
Tapi pagi ini saya menemukan status Pa Mario Teguh di FB, yang menginspirasi untuk mulai memberikan yang terbaik dalam pekerjaan. And here is the status:
Orang-orang yang sibuk
melebihkan pekerjaan di atas bayarannya,
akan lebih berhasil daripada mereka
yang bekerja hanya sesuai dengan bayarannya.

Ada orang yang demikian hitung-hitungan
mengenai kesediaannya untuk bekerja,
sampai dihitung kembali oleh kehidupan
dengan sangat tegas.

Orang yang bekerjanya hanya untuk pas
dengan bayaran, hidupnya akan dibuat pas-pasan.

Yang melebihkan, akan dilebihkan.

Mario Teguh

Selasa, 10 Mei 2011

kutipan dari buku LEPAS DARI PENJARA PIKIRAN

Jika kita memiliki pekerjaan dan proyek-proyek yang bermakna, sistem kekebalan tubuh Kita menjadi lebih kuat dan kekuatan degeneratif karena meningkatnya usia bisa diperlambat. (page 20)

Antara stimulus dan respons, ada sebuah ruang. Di dalam ruang itu terletak kebebasan dan kekuatan kita untuk memilih respons. Di dalam respons kita terletak pertumbuhan dan kebahagiaan. (page 21)

Keberanian bukan berarti tidak adanya rasa takut, melainkan kesadaran akan adanya sesuatu yang lebih penting. (page 24)

Ada orang-orang yang mencerahkan dunia, yang membantu orang lain, hanya dengan kehadirannya. (page 68)

Makna itu ada disana, menunggu untuk ditemukan. (page 89)

Keinginan untuk mencari maknalah, bukan keinginan untuk mencari kesenangan atau untuk mencari kekuasaan, yang menerangi kehidupan kita dengan kebebasan yang sesungguhnya. (page 91)

Dalam situasi hidup yang paling sulit, kapasitas kita untuk mengatasi masalah dan kemampuan diri kita untuk pulihlah yang sedang menghadapi ujian terakhir. Saat itulah kebebasan kita untuk memilih sikap menjadi pemeran utama. (page 100)

Jalan terbaik untuk mewujudkan mimpi-mimpi Anda adalah dengan bangun! Dengan kata lain, menjadi bagian dari setiap solusi berarti bertindak. (page 101)

Kebebasan manusia adalah kebebasan yang terbatas. Manusia tidak bebas dari sejumlah kondisi. Namun, ia bebas untuk mengambil sikap terhadap mereka. (page 115)

Keinginan untuk mencari kesenangan dan dan keinginan untuk mencari kekuasaan merupakan perwujudan-perwujudan dari sesuatu yang hilang, sesungguhnya hanyalah upaya-upaya untuk menutupi, tetapi tidak selamanya mengisi, kekosongan makna dalam kehidupan orang-orang tersebut. Hanya upaya mencari makna yang memiliki potensi untuk memunculkan bentuk pengayaan dan kepuasan autentik yang diinginkan hampir semua orang dari pekerjaan dan dari kehidupan mereka sehari-hari.(page 121)

Makin banyak orang yang memiliki sarana untuk hidup, namun mereka tidak memiliki makna untuk menjalani kehidupan. (page 136)

Setiap manusia adalah seorang Leonardo da Vinci. Satu-satunya masalah adalah ia tidak mengetahuinya. Orangtuanya tidak mengetahuinya dan mereka tidak memperlakukannya seperti seorang Leonardo. Karenanya, ia tidak menjadi seperti seorang Leonardo. (page 143)

Jika kita tidak bisa melakukan pekerjaan kita dengan sepenuh jiwa, pada akhirnya kita akan menderita. (page 144)

Hiduplah seolah-olah kamu sedang menjalani hidup untuk yang kedua kalinya. (page 151)

Tidak pernah terlambat untuk berlutut dan mencium bumi (Rumi). (page 156)

Semua yang bagik dan indah pada masa lalu sudah aman diawetkan pada masa lalu itu. Sebaliknya, selama hidup masih berjalan, semua kesalahan dan kejahatan masih dapat ditebus. (page 159)

Lebih penting untuk memahami daripada menjadi pintar. (page 159)

Kita harus melihat, mendengar, membaui, menyentuh, dan merasakan makna jika makna ingin tetap ada di dalam kehidupan kita. (page 160)

Memahami alasan kita melakukan sesuatu merupakan awal dari kebebasan yang sesungguhnya dan makna yang sesungguhnya dalam hidup kita. (page 163)

Cinta merupakan sasaran terakhir dan tertinggi dari aspirasi manusia. (page 163)

kutipan dari buku "Lepas dari Penjara Pikiran" oleh Alex Pattakos

JOB that suit me


Hampir setiap manusia, terutama laki-laki, memiliki satu hal dominan dalam hidupnya yang disebut profesi atau pekerjaan. Beberapa menemukan profesi yang cocok dengannya ketika masih kecil, ketika di bangku kuliah, atau setelah bertahun-tahun menggeluti suatu profesi yang ternyata bukan ditakdirkan untuk dirinya. Tidak ada satu profesi yang lebih baik dari profesi yang lain, seorang penyapu jalan tidak lebih rendah posisinya dari seorang enjinir senior. Selama orang tersebut melakukan pekerjaanya dengan sepenuh hati. Pekerjaan yang baik tidak dilihat dari kompensasi berupa materi yang diterima, bukan dari tingkat keamanan secara finansial, karenanya dokter tidak lebih tinggi derajatnya daripada tukang jahit misalnya. Pekerjaan terbaik adalah yang sesuai dengan panggilan hati, dan dilakukan dengan sepenuh hati.

Mengutip pernyataan dari Marthin Luther King Jr., "Jika seseorang bekerja sebagai penyapu jalanan, ia selayaknya menyapu jalan seperti layaknya Michelangelo melukis, atau seperti Beethoven bermain musik, atau Shakespeare menulis puisi. Ia selayaknya menyapu jalanan dengan sebegitu baiknya sehingga penghuni surga dan bumi berhenti sejenak dan berkata, disini tinggal penyapu jalanan yang luar biasa yang melakukan pekerjaanya dengan sangat baik".


Adapun saya saat ini, belum berada dalam posisi dimana saya bekerja sesuai dengan profesi yang sesuai dengan panggilan hati saya. Tetap saya berusaha melakukan pekerjaan saya sekarang ini dengan sepenuh hati. Dengan keyakinan hati saya, paling tidak lima tahun kedepan saya sudah mulai menggeluti pekerjaan yang terbaik bagi diri saya.

Panggilan hati saya menginginkan pekerjaan dengan karakteristik :
  • Mandiri, tidak bekerja untuk satu perusahaan tertentu
  • Pekerjaan yang bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain
  • Pekerjaan yang memungkinkan atau bahkan mengharuskan bertemu dan berkenalan dengan berbagai jenis orang
  • Berhubungan dengan komputer dan internet
  • Memerlukan proses berpikir kreatif dan analisa
  • Jam kerja yang tidak terikat
  • Bersifat melayani
Apakah ada di antara Anda yang memiliki masukan mengenai pekerjaan seperti apa yang sesuai dengan karakteristik diatas?

menemukan MAKNA

Kita tidak menciptakan makna; kita menemukannya. Dan kita tidak akan menemukannya jika kita tidak mencarinya. Makna datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Kadang-kadang ia begitu besar membayangi kehidupan kita; kadang-kadang ia menyelinap hampir-hampir tidak teramati. Kadang-kadang kita benar-benar kehilangan momentum yang bermakna sampai berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sesudahnya, dan kemudian, sesuatu yang dahulu tampak tidak berarti tiba-tiba menjadi momentum penting yang mengubah kehidupan. Kadang-kadang ada juga makna kolektif dari berbagai momentum yang akhirnya ditangkap oleh mata batin saat kita merajut kain perca kehidupan dari potongan-potongan momentum yang, jika berdiri sendiri-sendri, akan berlalu tanpa teramati. Dan meskipun kita tidak selalu menyadarinya, makna, ada dalam setiap momentum saat ini. Itu sudah pasti ke mana pun kita pergi. Yang harus ktia lakukan, di dalam kehidupan sehari-hari dan di pekerjaan adalah untuk tetap waspada terhadap makna dan mengamati.

kutipan dari buku "Lepas dari Penjara Pikiran" oleh Alex Pattakos

kehidupan bagai LABIRIN

Kehidupan bagaikan sebuah labirin. Sebuah labirin bukanlah jejak simpang siur yang tidak memiliki jalan keluar. Ia bukan teka-teki yang harus dipecahkan, melainkan sebuah jalan bermakna yang harus dilalui.

Jalurnya berputar-putar dan rumit, tetapi tidak buntu. Sebuah labirin memiliki satu pintu masuk, satu jalan masuk dan satu jalan keluar. Jika melewatinya, kita akan melewati tikungan pendek dan panjang; kadang-kadang kita keluar menuju tepi, kadang-kadang kita berputar-putar di tengah. Kita tidak pernah benar-benar tersesat, tetapi kita tidak pernah bisa melihat kemana kita berjalan.

Dalam perjalanan itu, kadang-kadang kita bergerak maju dengan mudah dan penuh percaya diri; kadang-kadang kita bergerak maju dengan takut-takut dan waspada; kadang-kadang kita merasa perlu untuk berhenti dan merenung; dan kadang-kadang kita justru merasakan dorongan untuk mundur. Dalam banyak hal, labirin serupa dengan kehidupan. Pusatnya ada di sana, tetapi jalan yang kita pilih membawa kita berputar dan berbelok. Kadang-kadang kita berada di pusat pengalaman hidup kita, kadang-kadang kita berada pada belokan yang menyenangkan; kadang-kadang kita berjalan bersama orang lain; kadang-kadang tidak. Apa pun yang terjadi, kita masih berada di dalam labirin. Dia menampung semua pengalaman kita dalam
kehidupan.

kutipan dari buku "Lepas dari Penjara Pikiran" oleh Alex Pattakos

Jumat, 06 Mei 2011

kesan dari film IRON MAN 2

This morning i found my computer (well, actually an office computer) finished downloaded an Iron Man 2 Movie sized almost 1,2 GB. I started to watch it at 10 a.m. this morning. And, here is my review of this movie:

- First, moral message. Yaitu seorang superhero pun mengalami apa yang disebut masalah, stress, frustasi, dan kekacauan dalam hidupnya. Dan yang membedakan antara manusia biasa dan superhero, bukanlah kemampuan super, namun kemampuan untuk bangkit kembali dari keterpurukan dan kekacauan yang terjadi dalam hidupnya

- Second, the special effect. Two thumbs up, greatly done, sayang saya hanya bisa menontonnya di layar monitor komputer. Pasti dahsyat jika bisa menontonnya di layar bioskop, apalagi dengan fitur 3D. No negative comment on special effect.

- And the last part, the storyline. This part is quite make me smile. Seolah-olah jalan ceritanya terlalu gampang, semuanya terlalu mudah dan dilebih-lebihkan. Seperti: Membuat robot-robot super setara Iron Man dalam hitungan hari, mengendarai mobil balap di sirkuit monaco tanpa latihan terlebih dahulu, ledakan-ledakan yang begitu dahsyat di tengah kerumunan orang namun tak terlihat ada orang yang terluka, koper yang berisi kostum Iron Man yang seharusnya berbobot lebih dari satu ton, mobil yang melaju berlawanan arah dengan mobil balap di sirkuit monako, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi, bukankah unsur-unsur tersebut ada di semua film action. Jadi hal ini masih bisa dimaklumi.

Intinya, film Iron Man 2 ini cukup menghibur untuk di tonton di akhir pekan. Terakhir, satu kutipan dari film Iron Man 2;

It's not about us, it's about legacy, it's about what we choose to leave behind for future generation

Inspired by an IGOR

Just finish downloading and watching an animated movie entitled "Igor". Seperti film-film animasi lainnya, pasti ada pesan moral didalamnya. Tapi gw ga pernah menyangka, menebak, atau mengira-ngira bahwa pesan moral dalam film Igor ini benar-benar pas dengan apa yang gw rasain sekarang. Buat para pembaca yang penasaran dengan film Igor ini, mending baca aja langsung filmnya or tonton resensinya di IMDB, or otherwise. Coz, me myself lagi ga mood bikin resensi yang gampang dicari di internet.

Intinya, ada dua kalimat in that movie yg bener-bener meng-inspired me, which is:
- Everyone has an evil bone in their body, but we choose wheather not to use it -- Igor
- It's better to be a good nobody than an evil somebody -- Eva

As you know Igor and Eva adalah pemeran utama laki-laki dan wanita dalam film tersebut. Why those sentences so worth to me? Because at my age, which antara masih muda dan tidak muda lagi (almost 30), I feel i have done something, many thing actually, yang masuk kategori evil. Terutama terhadap diri gw sendiri, dan secara tidak langsung memengaruhi orang-orang yang dekat dengan gw. My family: my son, wife, parents, brother, sister, friends. Beberapa telah gw kecewakan, dan hampir pasti semuanya akan gw kecewakan if I'm still like this. And someway somehow this evilness must be stopped.

Well, thank you Igor. You remind me to choose for not being evil