Menulislah, walaupun tak ada ide satupun. Menulislah karena engkau kesal terhadap dirimu yang tak kunjung punya inspirasi. Tulislah perasaan kesalmu karena tak mampu membuat jari-jari menari diatas keyboard. Tulislah perasaan marahmu karena tak sanggup menorehkan kata demi kata di atas kertas.
Yang engkau butuhkan hanyalah waktu dan sedikit tenaga untuk menulis. Percayalah, nantinya tulisanmu akan mengalir seperti air. Kau mungkin tak bisa melakukan banyak hal karena tak pandai menulis. Tapi satu hal yang harus engkau percayai adalah; kau bisa melakukan banyak hal kalau kau mau berusaha. Berusaha untuk menulis. Tulislah apa saja. Apa yang engkau rasakan, apa yang engkau lihat, apa yang sedang engkau kerjakan. Memorimu, khayalanmu, idemu, pendapatmu, bahkan impian terliarmu. Ceritakan semuanya, karena setiap cerita pasti mengandung hikmah.
Kata-kata dari ustadz Muhammmad Fauzhil Adhim yang selalu menginspirasiku adalah “Bila yang engkau tulis adalah kebenaran, maka kenapa harus bingung mencari inspirasi untuk dituangkan?” dalam, singkat, padat, mengena dan benar. Atas dasar itulah, dasar menulis. Lisan mungkin bisa berbohong. Tetapi tulisan? Mungkin bisa berbohong saat menceritakan kisah, tapi percayalah, sesudah engkau menuliskan kisah yang penuh kebohongan, dan engkau membacanya lagi, pasti kisah tersebut memiliki hikmah. Logikanya, kisah yang dibuat bohong saja memilki banyak hikmah, apalagi kisah yang dituliskan dengan kejujuran dan kebenaran?
Terkadang, banyak orang yang mempunyai sejuta bahkan lebih tulisan yang ingin dituangkan. Tapi karena benar-benar tak ada semangat dan tak menyisihkan waktu untuk menulis. Maka ide-ide tulisan yang hendak dituangkan pun menguap pada akhirnya. Menulis bisa karena biasa. Itulah rahasianya mengapa penulis-penulis kondang selalu mempunyai jargon yang ia akan sebutkan ke orang-orang dan yang akan dia ajarkan pada anaknya yaitu jargon “Biasakanlah menulis”. Dan itu bukan sekedar jargon kawan, itu adalah kalimat sakti yang mungkin bisa antarkan kita menjadi lebih daripada yang kita kira.
Untuk teman-teman yang punya fasilitas laptop atau komputer dirumah mungkin kegiatan menulis lebih mudah untuk dilakukan, karena kita tak perlu penghapus, tak perlu pensil, tak perlu kertas, Tak perlu khawatir nantinya tulisan kita bisa dibaca atau tidak karena tulisan yang tak jelas. Bersyukurlah karena Allah memberikan fasilitas itu kepada anda. Dan maukah menyia-nyiakan amanah yang telah diberikan Allah?
Menulis merupakan rekreasi otak dimana kita bisa mencurahkan sebagian besar ide yang ada dikepala kita. Ibarat Dumbledore dalam cerita Harry Potter, bila pikiranmu terlalu banyak engkau bisa membuang sebagian pikiranmu kedalam baskom berisi air yang dinamakan pensieve. Dan untuk dunia nyatanya? Tuliskanlah, InsyaAllah waktu yang dialokasikan untuk menulis menjadi bermanfaat, karena pada dasarnya menulis apa saja, pasti akhirnya akan menyibakkan hikmah. Semakin menggali hikmah yang terbangun dalam suatu tulisan semakin gatal pula tangan kita untuk menyempurnakan tulisan kita tersebut, seolah-olah kita merupakan dokter bagi tulisan kita sendiri.
Jangan pernah membatasi diri untuk menulis tentang hal apapun. Hal sekecil apapun yang engkau tuangkan menjadi suatu tulisan pastinya memiliki berbagai hikmah yang dapat diambil, banyak tulisan yang menurut penulisnya biasa-biasa saja tapi malah menimbulkan perasan tertentu dan kesan yang mendalam bagi orang yang membaca tulisannya. Kita tak pernah tau seseorang mendapat hidayah dari mana, tapi yang kita tahu adalah bila orang mendapat hidayah dari diri kita maka itu adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya. Maka berlombalah dan berniatlah untuk itu. Berniatlah untuk menjadikan tulisanmu bermanfaat bagi orang lain.
Sejelek apapun menurutmu tulisan itu, cobalah untuk terus memperbaikinya. Mintalah orang lain yang kau anggap mempunyai “wewenang ilmiah” untuk mengkritik tulisanmu, untuk mengajari bagaimana format yang baik dalam menulis, dan untuk berbagi pengalaman tentang menulis.
Kata banyak teman yang aktif dalam dunia kepenulisan, memang, untuk memulai menulis itu sulit bagi sebagian orang, tapi bila kita membiasakan diri kita untuk menulis dan sedikit memaksakan diri kita untuk mencoba menulis, maka lama-kelamaan akan bisa sendiri. Ibarat orang berenang, semakin sering nyemplung ke air dan setidaknya belajar berenang dengan melihat orang yang pandai berenang ataupun belajar langsung dengan orang yang sudah pandai berenang maka lama-lama pasti akan bisa berenang.
Bagaimana melihat agar tulisan menjadi baik? Caraku adalah teruslah membaca, baca semua buku, perhatikan alur penjelasan tema dan jangan sungkan untuk selalu bertanya kepada orang yang sudah jago menulis baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maksudnya tidak langsung adalah bertanya melalui internet, dan menjalin hubungan dengan mereka secara online di internet.
Teruslah mencobanya, semakin lama dan panjang waktu untuk mencoba terus, dan memiliki semangat yang kuat untuk terus mengupgrade diri dalam menulis, maka tulisan akan menjadi semakin bagus dan akhirnya bisa menulis tanpa perlu bingung apa yang hendak kita tuliskan.
So,,selamat menjadi penulis kawan…
Original post by Septi Wulandari @ yahrazadhumeira.wordpress.com