Rabu, 27 Oktober 2010

two magic word : GA TAU

Selama beberapa tahun terakhir bekerja, gw berusaha untuk ga pernah mengucapkan kata yang satu itu. Kalaupun ada orang lain, apalagi atasan, yang menanyakan sesuatu yang gw ga tahu atau ga ngerti. Gw lebih memilih untuk mengatakan; "saya akan coba cari tahu pak, saya akan tanyakan ke orang yang bersangkutan pak, saya cari dulu referensinya pak, dll". Pokoknya selama sekitar 4 tahun gw ngerasa ga sopan kalo ngucapin kata 'ga tau'.

Efeknya bagus sih, gw jadi diperluin di kantor, orang-orang lebih memilih bertanya kepada gw. Namun setahun terakhir ini gw baru merasakan efek ga enaknya. Jadinya orang terlalu menggampangkan untuk bertanya apapun, walau di luar lingkup pekerjaan gw, walaupun  bukan masalah pekerjaan. Masalahnya ketika gw lagi ada kerjaan mendesak atau penting, orang nanya ke gw dengan harapan tinggi (seolah-olah harus) untuk dijawab, atau paling tidak dicari tahu jawabannya padahal saat itu gw lagi ngerjain kerjaan yang bener-bener kerjaan. Atau orang lain melontarkan pertanyaan yang membutuhkan riset yang memakan waktu (sementara gw ga punya cukup waktu atau sekedar lagi males).

Faktanya, kebanyakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ke gw sebagian besar bukan termasuk dalam job description, which is mean: I have no obligation to answer it. Yang artinya: ga gw jawab juga ga masalah. Tapi karena gw terlanjur baik hati dan agak sedikit sombong untuk mencarikan semua jawaban itu untuk mereka, dan mereka juga terlanjur menaruh harapan tinggi sama gw. Maka ketika gw muak dengan semua ini dan mengeluarkan kata ajaib itu: GA TAU, bukan saya yang bikin, bukan kerjaan saya, coba tanya sama yang laen. Sekonyong-konyong mereka kecewa. Biarin aja, emang gw bertanggung jawab sama kebahagiaan elo.

0 komentar:

Posting Komentar