Minggu, 10 Oktober 2010

BERGURU pada RUMPUT

Hari minggu kemarin, mumpung libur saya mencabuti rumput liar di halaman rumah. Saya heran kenapa rumput-rumput liar ini cepat sekali tumbuh padahal tidak ada yang menabur benih apalagi yang merawatnya. Lalu saya teringat tentang pelajaran 'hidup bahwa sesuatu dalam alam ini, tumbuhan dan hewan, mempunyai pelajaran bagi manusia'. Lalu saya pandangi rumput-rumput itu sambil mencabutinya, menanti rumput-rumput itu berbicara mengenai kebijaksanaan yang bisa saya petik. Sampai selesai mencabuti rumput, mereka masih enggan berbicara. Yasudahlah, mungkin memang belum waktunya saya mendapat pelajaran tersebut.

Siangnya, ketika hendak ke masjid untuk melaksanakan shalat dzuhur. Saya melewati rumput-rumput yang telah tercabut tadi. Tiba-tiba rumput-rumput itu mulai memberikan nasehatnya kepada saya.

Kami tumbuh dengan cepat karena akar kami terhubung dengan tanah sebagai sumber kehidupan kami. Namun lihatlah kami ketika tercabut dari tanah, dalam hitungan jam kami sudah mengering mati. Begitu juga dengan manusia seharusnya terus terhubung dengan sumber kehidupannya, yaitu Allah SWT agar mereka dapat terus tumbuh dan tidak mengering dan mati jiwanya
Itulah sebuah monolog singkat penuh hikmah dari makhluk Allah bernama rumput. Terima kasih rumput. Terima Kasih ya Allah.

0 komentar:

Posting Komentar