Minggu, 03 Oktober 2010

Land of The Flightless Bird

Terinspirasi oleh sebuah iklan TV, yang menampilkan sekumpulan burung dalam jumlah banyak, bertengger di sebuah pulau. Yang mereka lakukan hanya mondar-mandir di pulau sambil memandangi langit dan objek-objek yang sesekali melintas di antara awan. Sampai suatu ketika ada seekor burung yang berlari ke arah jurang dan menjatuhkan dirinya ke arah laut, semua burung memandanginya (maybe the other thought he was crazy), namun sebelum menyentuh permukaan laut ia berbalik ke atas dan melakukan apa yang selama ini hanya ada dalam kamus teman-temannya yang lain, the flightless bird, ia akhirnya TERBANG.

Sungguh iklan yang menginspirasi, bagi mereka yang masih mempunyai keinginan TERBANG. Be honest man, it happen on our everyday life. Aku, mungkin juga kebanyakan orang lain, hidup di tengah-tengah the flightless bird, atau bahkan menjadi bagian darinya. Burung-burung yang sebenarnya bisa terbang namun terlalu takut dan khawatir untuk menjatuhkan diri mereka ke jurang, padahal itulah satu-satunya cara dan harga yang harus dibayar untuk dapat terbang. Apa yang ada di pikiran the flightless bird mungkin seperti ini :
  1. Tanpa harus terbang pun kita masih bisa makan dan bertahan hidup
  2. Ada resiko kita jatuh ke laut dan mati, jadi lebih baik tetap disini dan tetap bertahan hidup
  3. Aku akan sendirian jika aku terbang, jadi lebih baik disini bersama yang lain
  4. Aku akan jauh dari burung-burung yang selama ini kukenal jika aku terbang sementara mereka masih disini
  5. Terlanjur cinta dengan daratan
  6. Dan alasan lain yang tidak dapat dituliskan satu persatu, berhubung saya tak bisa membaca pikiran the flightless bird satu persatu
Apakah seperti itu juga yang ada dalam pikiran Anda?. Only you who can answer it.

Based on my experience, aku hidup di tengah orang-orang yang tidak lagi bermimpi dan menetapkan tujuan yang hebat, yang memimpikannya saja butuh keberanian. Aku hidup di tengah orang-orang yang isi kepalanya dipenuhi rasa takut dan kekhawatiran, ketidakmauan mengambil resiko, stagnan, kontroversial, status quo, kolot, terjebak rutinitas. Aku sendiri bukanlah tipe orang seperti itu, aku lebih baik hidup sebentar dan mengalami banyak hal daripada hidup lama dan mengalami hal yang sama berulang kali. Aku lebih memilih mengambil resiko untuk mencapai tujuan daripada tetap di tempat yang sama tanpa tujuan, bahkan jika tempat yang lama terasa nyaman. Aku ingin terjun ke jurang, mengepakkan sayapku, menghadapi resiko tercebur ke laut, dan disaat yang sama mendapat kemungkinan untuk dapat melakukan apa yang orang lain bahkan tidak pernah bermimpi dan berpikir untuk melakukannya, which is FLY (don't take it literally).

Dan inti dari tulisan ini adalah, saya suka iklan ini.

0 komentar:

Posting Komentar