Senin, 11 Mei 2015

Apa yang kita lakukan diantara RUMAH DAN KANTOR

Beberapa orang membaca judul diatas mungkin terbesit suatu 'persinggahan', entah itu maknanya positif atau negatif. Tapi bukan apa yang kita lakukan di 'persinggahan' yang akan saya bahas disini. Yang ingin saya bahas adalah apa yang kita lakukan selama di perjalanan itu sendiri. Waktu yang kita habiskan untuk tua di jalan

Ada tiga tipe orang dari cara mereka menggunakan waktunya di perjalanan. Pertama, mereka yang sibuk dengan pikirannya sendiri. Orang seperti ini menggunakan waktu di perjalannya untuk memikirkan apapun yang bisa mereka pikirkan. Permasalahan pribadi, persoalan kantor, memikirkan utang, membayangkan bertemu seseorang, berandai-andai, mengeluh, merasa kesal dan lain-lain. Intinya selama diperjalanan otaknya bekerja, entah itu untuk sesuatu yang positif atau merusak diri mereka sendiri. Tipe orang seperti ini baik atau buruk tergantung apa yang dipikirkannya. Kalau yang dipikirkannya adalah plot novel yang sedang ditulis dan akan menjadi bestseller maka perjalanan pergi pulang membawa manfaat.

Tipe orang yang kedua adalah tipe mereka yang sibuk dengan tools pribadi, seperti gadget, buku atau bahkan laptop. Entah itu membaca status orang lain, membaca berita, main game, posting di media sosial atau lain-lain. Lagi-lagi tipe orang seperti ini bisa positif bisa juga negatif. Jika yang dilakukan dengan gadget Cuma membaca dan membalas komentar-komentar tidak penting maka apa yang dilakukan selama perjalanan juga menjadi tidak penting. Namun jika waktu yang dihabiskan dengan gadget selama diperjalanan adalah untuk menulis artikel atau posting yang dapat memberikan manfaat atau inspirasi untuk orang lain maka waktu kita selama di perjalanan akan bermanfaat.

Tipe orang yang ketiga, dan sepertinya yang paling jarang, yaitu mereka yang berdzikir sambil memperhatikan ayat-ayat Allah selama di perjalanan. Mereka yang mendengar dan merenungkan apa yang mereka lihat dan mereka alami selama di perjalanan. Mereka yang bertanya 'Apa maksud Allah membuat saya melakukan perjalanan ini berulang-ulang kali hingga ratusan bahkan ribuan kali?' Mereka yang curiga atas maksud Allah menempatkan mereka pada waktu antara pekerjaan dan keluarga.  Mereka yang berpikir keras untuk memetik hikmah dari pengalaman dan penglihatan selama di perjalanan. Mereka yang ketika tiba di kantor atau di rumah menjadi lebih bijaksana.


Sudahkah kita memutuskan apa yang kita lakukan diantara perjalanan rumah dan kantor? 

0 komentar:

Posting Komentar