Sabtu, 18 September 2010

Kita Tak Pernah Punya Hak untuk Mengeluh

Jadilah pribadi yang hebat dengan tidak pernah mengeluh. Kadang kita merasa punya hak untuk mengeluh karena motor kita mogok di jalan dah harus mendorong sampai satu kilometer. Tak pernah terlintas dalam benak kita bahwa seorang pria tua renta masih harus mengayuh sepedanya belasan bahkan puluhan kilometer setiap hari, melewati teriknya panas dan guyuran hujan, hanya untuk mencari beberapa ribu rupiah. Yang itu semua dijalaninya tanpa ada kata-kata protes pada Sang Maha Kuasa.

Dilihat dari sudut pandang ini, kita yang tiap hari kerja di gedung yang megah, di ruang ber-AC, dan penghasilan berkali-kali lipat UMR. Kita bukanlah apa-apa dibanding lelaki tua renta yang tiap hari bersepeda dari ke kampung ke kampung menjajakan jualannya, hanya mengenakan pakaian usang yang entah sudah berapa tahun, sendal jepit, dan topi tuanya. Dalam hal rasa syukur kita kalah telak dengan sang lelaki tua renta dengan sepedanya.

2 komentar:

Linda mengatakan...

Keluh kesah justru akan menyumbat terbukanya jalan pikiran yang segar, yang dimungkinkan akan memberi temuan-temuan perbaikan atas masalah dan kesulitan yang terjadi. Keluh kesah, hanya layaknya sampah, yang akan menyumbat saluran air.

Bayah Traveller mengatakan...

setuju sis

Posting Komentar