Rabu, 16 September 2015

terlanjur KECEWA di tempat kerja


Apa jadinya jika hati dan pikiran sudah tidak ada di tempat kerja.
Semangat loyo, produktivitas menurun, ide-ide pudar, pikiran hang, engagement hilang.

Apa jadinya jika situasi kerja menjadi sedemikian buruknya hingga logika sempat mempertimbangkan 'lebih baik nganggur daripada kerja kaya gini'.
Masuk kerja tapi ga kerja, browsing-browsing, ngaskus, cari lowongan pekerjaan, tidur di masjid, magabut (makan gaji buta).

Apa jadinya jika perasaan sudah bilang 'saya harusnya ga disini lagi'
Orang mau bilang 'syukurin aja masih punya kerjaan, banyak orang lain yang nganggur', dalam hati yang terucap malah 'bukan itu masalahnya, ini bukan soal bersyukur apa ngga'

Apa jadinya jika kita sudah tidak betah di perusahaan
Kantor bukan lagi tempat kerja, kantor menjadi 'tempat ga tau mau ngerjain apa'

Hati dan pikiran susah dipaksakan. Kalau sudah tidak betah di tempat kerja, entah karena atasan, aturan, rekan, tekanan, atau bayaran. Sama sekali tidak bisa dipaksa, meskipun orang bilang bersyukur aja, kerja yang ikhlas, anggap aja ibadah, bla bla bla. Tetap susah. Bisa tapi susah, atau susah tapi bisa. Intinya tetap susah untuk bekerja dengan sepenuh hati lagi.

Biasanya orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang dikecewakan, orang-orang yang disia-siakan. Oleh perusahaan, oleh atasan. Sudah memberi lebih malah mendapat sedih. Tadinya niat mengabdi tanpa pamrih jadinya malah menghitung budi.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Ngena banget Boss.

Unknown mengatakan...

Tepat setepatnya..

Posting Komentar