Selasa, 07 Juli 2015

yang penting SELAMAT

Pernahkah kita membaca berita tentang seorang ayah yang berangkat kerja namun tidak pernah sampai di kantor. Atau seorang ibu yang pulang dari kantor namun tak pernah sampai ke rumah. Orang tadi mengalami kecelakaan di perjalanan ketika menuju rumah atau kantor. Kecelakaan fatal yang merenggut nyawa. Orang yang ditunggu-tunggu ternyata tak kunjung datang. Meninggalkan kesedihan mendalam di benak keluarga dan rekan kerja. Pernahkah kita merenung bahwa bisa jadi orang tersebut adalah kita. Pernahkah kita merasa beruntung sampai di rumah atau di kantor dengan selamat?

Seringkali kita mengeluh dengan pelayanan transportasi umum yang buruk, mengeluh mengenai kemacetan di jalan-jalan, mengeluhkan lamanya perjalanan pergi pulang kerja. Coba sesekali kita merenung, berpikir dan bersyukur bahwa tiba di rumah atau di kantor dengan selamat saja sudah menjadi berkah tersendiri. Meskipun harus menempuh perjalanan 2 jam, walaupun harus menembus belantara kemacetan, itu semua hampir tidak ada artinya dengan keselamatan jiwa kita yang bisa saja terenggut di tengah perjalanan.

Dari ribuan perjalanan yang pernah kita tempuh menuju kantor atau rumah, berapa kali kita mengalami kecelakaan? Dan kalau Anda masih bisa membaca tulisan ini berarti anda masih hidup. Bahwa rasio celaka di perjalanan yang Anda tempuh kurang dari 0.01% dan rasio meninggal karena kecelakaan di perjalanan adalah 0%  adalah hal yang sangat patut disyukuri. Kita lebih banyak diselamatkan oleh Allah daripada diberi cobaan berupa kecelakaan.

Mari mulai sekarang kita bersyukur ketika tiba di kantor, ketika sampai di rumah. Bersyukur karena kita telah sampai tempat tujuan dengan selamat. Apa-apa yang terjadi selama di perjalanan adalah kurang penting dan karenanya tidak pantas untuk dikeluhkan. Kita pastinya lebih memilih bermacet-macet ria atau melewati jalan jelek daripada harus dikafankan kan? Jadi syukuri saja fakta bahwa kita masih selamat.

0 komentar:

Posting Komentar