Kamis, 02 Juli 2015

hidup untuk BERKARYA

Hidup memang Cuma sekali, namun jika kita bisa menjalaninya dengan benar. Sekali saja cukup. Salah satu indikator kita menjalani hidup dengan benar adalah dengan adanya hasil karya. Berkarya itu seperti seorang pelukis yang menghasilkan lukisan. Ada hasil atau output dari kerja kita. Hasil yang tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri namun juga untuk orang lain. Begitu banyak bentuk karya yang bisa dibuat oleh berbagai macam orang dari berbagai jenis profesi. Dokter berkarya dengan membantu orang agar menjalani hidup yang sehat, pengusaha berkarya dengan memberikan nilai tambah dan membuka lapangan pekerjaan, petugas pemerintahan berkarya dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat, kepala daerah berkarya dengan memakmurkan daerah yang dipimpinnya, dan ada kemungkinan tak terbatas lainnya dalam berkarya. Bahkan buruh pun berkarya dengan menghasilkan produk sesuai target dan kualitas. Bagi penulis, jelas karyanya tidak lain adalah sebuah tulisan yang bermanfaat, memberi informasi, menggugah, menginspirasi, atau menghibur.

Ada cerita mengenai seorang cleaning service terowongan yang dilalui oleh kereta bawah tanah. Yang telah bekerja di pekerjaan tersebut selama puluhan tahun. Dan ia menyukai pekerjaan tersebut. Menurut Anda karya apa yang ia hasilkan dari pekerjaan membersihkan sampah dan membunuh tikus di terowongan bawah tanah yang gelap dan pengap? Orang itu berkarya dengan memberikan tempat tinggal yang lebih bersih bagi mereka yang tidak punya tempat tinggal. Tempat tinggal bagi mereka yang sangat-sangat miskinnya sehingga harus tinggal di terowongan bawah tanah.


Mari kita merenung. Apakah selama ini kita menjalankan profesi kita hanya karena mencari rupiah atau terbelenggu rutintas tanpa makna. Atau kita telah memutuskan untuk membuat suatu karya. Lebih lagi, bukan hanya karya tapi mahakarya.

0 komentar:

Posting Komentar