Minggu, 05 Juli 2015

PINDAH kerja itu seperti pindah masjid

Jika bekerja itu adalah ibadah, dan bisa dianalogikan seperti sholat. Maka pindah kerja itu tidak lain seperti halnya pindah masjid. Ketika kita pindah masjid, sholat yang kita lakukan tetap sama. Mulai dari niatnya, takbiratul ikhramnya, berdirinya, rukuknya, sujudnya sampai dengan salamnya. Begitupun ketika kita pindah kerja, yang kita lakukan pun harusnya tetap sama. Bekerja dengan niat yang lurus, amanah, bekerja sepenuh hati, menguasai kompetensi yang dibutuhkan, terencana, terkendali dan seterusnya.

Jawaban dari pertanyaan mengapa kita pindah kerja hampir sama jawabannya dengan jawaban dari pertanyaan mengapa kita pindah masjid. Kita pindah masjid mungkin karena rumah kita pindah atau di masjid yang baru kita lebih mendapat kenyamanan beribadah dibanding masjid yang lama. Masjid yang baru mungkin gerakan shalatnya lebih tuma'ninah, bacaan imamnya lebih fasih, shaf shalatnya lebih rapat, jamaahnya lebih banyak, fasilitas di masjidnya lebih lengkap dan sebagainya. Begitu pun ketika kita pindah kerja. Di tempat yang baru yang kita cari adalah antara lain manajemennya yang lebih rapih dan profesional, visi dan tujuan perusahaan yang lebih jelas, teamwork yang lebih solid, skala perusahaan yang lebih besar dan penghasilan serta fasilitas yang lebih dibanding pekerjaan sebelumnya.


Tidak salah orang yang pindah masjid, yang salah adalah orang yang tidak pernah ke masjid. Tidak ada yang salah dari pindah kerja. Yang salah adalah orang yang punya kemampuan dan kesempatan untuk bekerja tapi tidak bekerja. Jika bekerja itu adalah ibadah, maka kantor adalah tempat ibadah. Mari kita mencari tempat ibadah dimana kita bisa beribadah lebih khusyu. 

0 komentar:

Posting Komentar