Selasa, 24 Mei 2011

pentingnya IMAJINASI dalam bekerja

Pagi ini saya merasa stuck di kantor. Tidak ada tugas dari atasan, tak ada yang 'harus' dikerjakan. Namun saya sadar pekerjaan yang saya lakukan perlu banyak pembenahan, mulai dari arsip-arsip hardcopy maupun softcopy yang tidak rapih, kertas-kertas yang tertumpuk begitu saja di meja tanpa kategori yang jelas, hingga prosedur kerja yang hanya tersimpan di memori otak. Hanya saja bingung harus mulai dari mana dan pembenahan seperti apa yang mesti dilakukan. Dua jam saya hanya memandangi monitor, sambil terkadang browsing chating ga jelas sambil memikirkan apa yang bisa saya lakukan untuk kantor.

Pukul 10 saya mengambil rehat sejenak, salat dhuha dan sedikit merenung. Membiarkan imajinasi mengambil alih. Dan alhamdulillah muncul suatu titik terang. Muncul sebuah pertanyaan yang bisa menjadi motor dan penggerak untuk melakukan pembenahan dalam bekerja. Pertanyaan itu adalah "Seandainya sebulan lagi saya tidak lagi bekerja disini, kondisi kerja apa yang ingin saya tinggalkan untuk orang yang akan menggantikan posisi saya nantinya? Apakah kondisi kerja yang berantakan, semerawut, tanpa prosedur kerja yang jelas; ataukah kondisi kerja yang teratur, file-file mudah untuk dicari dan ditemukan, segalanya sudah berjalan dengan lancar dan hanya tinggal melanjutkan.

Sekali lagi saya berimajinasi untuk bekerja seolah-olah sebulan lagi saya sudah tidak bekerja disini lagi. Saya ingin hasil kerja saya bukan hanya sekedar pekerjaan sambil lalu, namun harus menjadi sebuah masterpiece.

0 komentar:

Posting Komentar