Kamis, 14 Februari 2019

SHUTDOWN anyway

Bagi pengguna sistem operasi windows pasti tidak asing lagi dengan istilah shutdown anyway. Ya, frase tersebut muncul ketika kita mematikan PC (shutdown) tetapi ada file yang masih terbuka atau belum tersimpan, bisa juga karena ada aplikasi yang belum ditutup. Tapi tulisan ini bukan hendak membahas tentang kmputer. Tulisan ini mencoba menyentil kebiasaan buruk kita yang mungkin tidak disadari.

Pesan shutdown anyway mungkin ditulis oleh programmer Microsoft dengan tujuan mengingatkan orang sebelum mematikan komputer bahwa ada aktivitas yang belum selesai atau masih berlangsung. Seperti unduhan yang belum selesai, dokumen Microsoft Office yang masih belum tersimpan, atau ada halaman login yang belum ditutup. Maksudnya tentu baik, barangkali ada hal penting yang tertinggal ketika tanpa sengaja komputer dimatikan. Jika Anda adalah orang yang pernah mengklik tombol shutdown anyway. Pasti dalam hati Anda pernah bergumam "bodo amat gue matiin aja, ga ada pekerjaan yang penting" Iya kan? Karena ada hal lain yang lebih penting dari program atau file apapun yang masih terbuka di komputer. Entah itu ingin segera pulang kerja karena sudah terlalu lelah di kantor, atau sekedar ada janji dengan teman. Apapun itu adalah hal yang lebih penting daripada program ataupun file yang masih terbuka di PC.

Coba kondisi ini kita analogikan dengan situasi hidup sehari-hari. Dalam hidup kita punya prioritas, baik secara sadar ataupun tidak sadar, ada tersimpan tentang sesuatu yang penting, kurang penting, dan tidak penting. Ciri dari hal yang penting yaitu: Pertama, ketika kita sedang melakukan aktivitas yang kurang atau tidak penting, kemudian kita bersedia menunda atau menghentikan aktivitas tersebut demi aktivitas yang penting. Ciri kedua, ketika kita sedang melakukan aktivitas yang penting, kemudian muncul impuls atau pemicu untuk melakukan hal yang kurang penting, maka kita akan tetap melaksanakan aktivitas yang penting tersebut dan mengabaikan impuls dari aktivitas yang kurang penting tersebut.

Sebagai contoh; antara makan dan bekerja, tiap orang punya prioritas yang berbeda terhadap dua aktivitas tersebut. Anggaplah si Budi lebih memprioritaskan bekerja daripada makan, karena ia sedang meniti karir dan mengincar suatu jabatan, atau sekedar ingin cari muka. Maka ketika ada pekerjaan yang nanggung, maka ia akan memilih untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut baru kemudian makan. Kemudian ketika si Budi tadi sedang makan, lantas ada email dari bos atau klien penting, maka Budi dengan rela menunda makannya demi membalas email tersebut.

Tadi kita baru membandingkan prioritas antara kerja dan makan. Bagaimana jika sekarang kita menyandingkan dua aktivitas yaitu sholat dan kerja, atau sholat dan main game, sholat dan nonton TV, sholat dan ngerumpi. Jika Anda bertanya pada seorang muslim tentang mana dari dua hal tadi yang prioritas, yang lebih penting. Sebagian besar pasti akan menjawab sholat lah yang lebih penting dan prioritas. Tapi apakah benar di alam bawah sadarnya seperti itu? Apa benar sholat telah menjadi prioritas utama?

Contoh lagi, ketika sedang asik-asiknya mabar (main bareng) kemudian terdengar suara adzan; ketika kerjaan sedang nanggung-nanggungnya, menumpuk dan mendekati tenggat waktu; ketika adegan di fim atau di TV sedang seru-serunya ; ketika itu semua terjadi lalu sudah tiba waktunya shalat. Aktivitas mana yang di dahulukan? Aktivitas mana yang kita tunda? Jawabannya tentu menunjukkan prioritas asli hidup Anda. Seringkali tanpa disadari, seringkali memang kita yang malas untuk merenungkannya lebih dalam.

Untuk itu saya mengajak melalui tulisan ini. Untuk mengklik tombol shutdown anyway terhadap aktivitas-aktivitas selain sholat ketika waktu shalat telah tiba. Shutdown anyway bagi pekerjaan, game, film, TV, ngerumpi, chat, dan lain sebagainya. Tentu saja ada aktivitas yang dikecualikan, seperti aktivitas yang menyangkut nyawa manusia atau keamanan orang banyak. Selain itu pilih lah shutdown anyway terhadap semua aktivitas lain selain shalat.

Anyway we also gonna shutdown anyway ( meninggal ).

0 komentar:

Posting Komentar