Selasa, 07 Desember 2010

Mencoba Hidup tanpa HP Selama Setahun

Kebetulan sebulan yang lalu hape istri saya yang baru dibeli beberapa bulan rusak karena terlalu sering dibanting Wildan, anak kami tercinta. Juga karena faktor hape diluar merek ternama yang belum teruji kualitasnya, jadi gampang rusak. Karena saya pikir istri lebih membutuhkan hape daripada saya, karena saya di kantor ada telepon kantor jikalau ada sesuatu yang darurat saya masih bisa menghubungi dan dihubungi. Kalau istri di rumah mau ga mau harus pegang hape kalau-kalau ada sesuatu yang darurat yang mesti diinfokan saat itu juga (misalnya: uang belanja habis, jadi saya harus pinjam dulu, atau istri minta izin mo keluar rumah). Lagipula saya tipe pekerja yang pekerjaannya tidak banyak berhubungan dengan orang. Jadi walau tidak punya hape tidak terlalu berdampak besar terhadap pekerjaan saya, tinggal telepon kantor kemungkinan besar saya ada di tempat.


Back to topic, mengapa saya memutuskan untuk tidak memegang/membawa hape selama setahun kedepan?
Faktor Pertama, karena uang untuk dibelikan hape baru menurut saya lebih bermanfaat jika digunakan untuk beli rak buku, atau lemari baju, atau rak piring, atau buku bacaan Wildan, atau perlengkapan rumah lainnya. Karena bagi saya saat ini hape tidak terlalu penting.
Faktor Kedua, menabung uang yang tadinya buat beli pulsa. Sebelumnya rata-rata saya beli pulsa 10 ribu  seminggu (harga counternya Rp.12 ribu). Jika setahun saya tidak pakai hape berarti saya akan menghemat 52 minggu x 12 ribu = 624 ribu. Lumayan buat biaya kursus mobil atau buat beliin baju gamisnya Bunda.
Faktor Ketiga, karena penggunaan hape sebelum-sebelumnya 80% adalah untuk berkomunikasi dengan istri ketika saya di tempat kerja. Maka komunikasi yang berlebihan itu terkadang menimbulkan mis-komunikasi. Ada hal-hal yang seharusnya dibicarakan langsung face to face, malah dibahas lewat sms yang sifatnya terbatas dalam menyampaikan pesan. Terjadilah salah paham hanya gara-gara penggunaan hape yang terlalu berlebihan. Keputusan untuk tidak memegang hape berarti menghilangkan resiko salah paham, cekcok, miskomunikasi gara-gara hape. Satu masalah rumah tangga tersingkirkan.

Let see, bagaimana rasanya hidup setahun tanpa hape.

0 komentar:

Posting Komentar