Bagi seorang penulis
modal utamanya adalah inspirasi.Bagaimana mengambil hikmah dari benda-benda
dan kejadian yang kemudian disusun apik menjadi paket bacaan yang dapat menginspirasi. Bagaimana menyusun
imajinasi dan kahayalan menjadi kisah petualangan yang menghanyutkan. Bagaimana
merangkai memori dan kreativitas menjadi deretan kalimat yang bermakna. Bukan
pulpen, kertas atau laptop yang menjadi modal, itu semua dengan mudah dapat
dicari, dibeli atau dipinjam. Bukan pula waktu, tempat atau fasilitas lain yang
membuat penulis dapat menulis. Seorang penulis sejati dapat menulis dimanapun,
kapanpun dengan keterbatasan fasilitas selama ada inspirasi. Seorang penulis
dapat berhenti mengendarai sepeda motor, meminggirkannya ke tepi jalan dan
mulai menulis kala sang inspirasi menghampirinya. Tanpa peduli orang
disekeliling yang melihat aneh. Seorang penulis dapat mengorbankan waktu
istirahat kerja kantorannya untuk menulis disaat inspirasi merangsek masuk
pikiran tanpa izin. Bagi seorang penulis, menulis bukanlah pekerjaan. Menulis
adalah bagian tak terpisahkan dari hidup sebagaimana bernafas, makan dan
minum. Ketika orang lain bertanya;
mengapa kamu menulis? Seorang penulis
bingung sebagaimana orang bingung ketika ditanya 'mengapa kamu bernafas?'
Minggu, 03 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar