Selasa, 10 Mei 2011

kehidupan bagai LABIRIN

Kehidupan bagaikan sebuah labirin. Sebuah labirin bukanlah jejak simpang siur yang tidak memiliki jalan keluar. Ia bukan teka-teki yang harus dipecahkan, melainkan sebuah jalan bermakna yang harus dilalui.

Jalurnya berputar-putar dan rumit, tetapi tidak buntu. Sebuah labirin memiliki satu pintu masuk, satu jalan masuk dan satu jalan keluar. Jika melewatinya, kita akan melewati tikungan pendek dan panjang; kadang-kadang kita keluar menuju tepi, kadang-kadang kita berputar-putar di tengah. Kita tidak pernah benar-benar tersesat, tetapi kita tidak pernah bisa melihat kemana kita berjalan.

Dalam perjalanan itu, kadang-kadang kita bergerak maju dengan mudah dan penuh percaya diri; kadang-kadang kita bergerak maju dengan takut-takut dan waspada; kadang-kadang kita merasa perlu untuk berhenti dan merenung; dan kadang-kadang kita justru merasakan dorongan untuk mundur. Dalam banyak hal, labirin serupa dengan kehidupan. Pusatnya ada di sana, tetapi jalan yang kita pilih membawa kita berputar dan berbelok. Kadang-kadang kita berada di pusat pengalaman hidup kita, kadang-kadang kita berada pada belokan yang menyenangkan; kadang-kadang kita berjalan bersama orang lain; kadang-kadang tidak. Apa pun yang terjadi, kita masih berada di dalam labirin. Dia menampung semua pengalaman kita dalam
kehidupan.

kutipan dari buku "Lepas dari Penjara Pikiran" oleh Alex Pattakos

0 komentar:

Posting Komentar