Fenomena menarik
terjadi beberapa bulan belakangan di PT. Indonesia Power. Anak perusahaan PLN
yang bergerak di bidang operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik. PT.
Indonesia Power, atau dalam tulisan ini saya singkat IP, mengelola beberapa
pembangkit listik. Seperti di Suralaya, Priok, Kamojang, Saguling, Perak-Grati,
dan lain-lain. Sebelumnya masing-masing pembangkit listrik tersebut diberi nama UBP (Unit
Bisnis Pembangkitan) kemudian diganti nama menjadi UJP (Unit Jasa Pemeliharaan).
Hanya diganti satu kata, dari 'bisnis' menjadi 'jasa'. Saya akan mengulas
perubahan nama ini dari sudut pandang orang luar, karena saya bukan karyawan
IP.
Perubahan kata
'bisnis' menjadi 'jasa' ini apakah IP tidak lagi mengharapkan profit dari
pembangkit yang dikelolanya dan hanya berorientasi pada jasa atau pelayanan.
Apakah ada pergeseran paradigma dari tadinya 'profit oriented' menjadi 'service
oriented'? Jika dilihat dari status kepemilikan IP yang mayoritas sahamnya
dimiliki oleh PLN, memang fungsi IP harusnya sebagai supporting PLN. Bukan
justru mencari profit setinggi-tingginya dari PLN. Bahkan jika perlu IP tidak
harus mengambil untung dari PLN, secukupnya saja untuk menutupi biaya
operasional.
Secara korporat IP
mungkin bisa memutuskan untuk mencari profit dari customer non PLN. Sehingga
uang yang berputar di luar PLN sebagai holding bisa masuk ke PLN holding
melalui IP. Jika IP hanya berfokus pada customer PLN, maka uang yang berputar
ya disitu situ saja. Saya pikir memang sudah waktunya IP tidak lagi mencari
profit dari PLN dan mulai mencari profit dari customer non PLN. Atau kalau
perlu, ekspansi ke luar negeri menjual jasa pengoperasian dan pemeliharaan di
unit pembangkit di luar negeri. Menyambut MEA, maka peluang IP untuk ekspansi
lebih besar. Jangan justru IP menjadi pihak yang tergusur dengan masuknya
perusahaan penyedia jasa pemeliharaan dan operasi pembangkit dari luar negeri.
Lagi pula sebenarnya
bisnis dan jasa itu saling terkait. Jika kita memberikan service yang maksimal,
hampir dapat dipastikan profit yang dihasilkan juga maksimal. Memberikan
service terbaik adalah alat pemasaran utama untuk meningkatkan profit
sebanyak-banyaknya.